Pendidikan

Pemred TIMES Indonesia Berbagi Ilmu Etika Komunikasi Media Siber di UK Petra

Kamis, 07 November 2019 - 17:21 | 75.16k
FOTO: Istimewa
FOTO: Istimewa

TIMESINDONESIA, SURABAYA – Universitas Kristen Petra Surabaya (UK Petra) menggelar kuliah tamu bertajuk "Etika Komunikasi dan Pemberitaan Era Media Siber" di Gedung Radius Prawiro, Kamis (7/11/2019).

Acara tersebut menghadirkan Koordinator Wilayah (Korwil) Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) Jawa Bali dan Nusa Tenggara, Yatimul Ainun sebagai dosen tamu. 

Yatimul-Ainun-2.jpg

dalam kuliah tamu tersebut, Ainun menjelaskan beberapa ketentuan-ketentuan atau kaidah-kaidah jurnalistik dan kode etik jurnalistik. 

Menurutnya, maraknya media online di era digital yang membanjiri masyarakat dengan berbagai macam berita atau informasi. Tak jarang pula, etika dalam pemberitaan masih sangat lemah. Selain itu, juga soal pemahaman mekanisme hak jawab dan hak koreksi. 

"Soal mekanisme hak jawab dan hak koreksi di media online atau media siber terlihat masih lemah. banyak publik yang belum memahaminya. pihak media juga harus memahami secara utuh mekanisme hak jawab dan hak koreksi itu," kata Ainun. 

Pemimpin Redaksi TIMES Indonesia itu juga menjelaskan bahwa hak jawab dan hak koreksi patut dipahami oleh pihak yang merasa dirugikan dalam suatu pemberitaan yang difasilitasi Dewan Pers. Bukan memakai cara premanisme maupun penyelesaian dengan hukum pidana di jalur kepolisian. 

Jika ada publik yang merasa dirugikan oleh sebuah pemberitaan media online, kata dia, maka harus mengikuti ketentuan UU nomor 40 tahun 1999 tentang Pers. Selain itu, sudah ada MoU jelas antara Polri dan Dewan Pers.

"Jadi, ada hak jawab dan hak koreksi, tidak kemudian menempuh jalur pidana ke kepolisian karena sudah ada ketentuannya dan bisa dilakukan laporan ke Dewan Pers," urai Ainun. 

Selain memberikan pemahaman hak jawab dan hak koreksi pada puluhan mahasiswa UK Petra Surabaya yang mengikuti kuliah umum itu, Ainun juga memberikan tambahan pengetahuan bahwa menjadi jurnalis itu tidak sekadar tahu dan cerdas menulis berita. 

Tidak sederhana sebenarnya menjadi seorang jurnalis. Ada beberapa ketentuan yang harus diikuti. Apalagi saat itu seorang jurnalis diharapkan ikut uji kompetensi jurnalis atau wartawan. Ada uji kompetensi tingkat muda, madya dan utama. Seorang Pemimpin redaksi semua media, harus lolos uji kompetensi tingkat utama. Hal sudah ketentuan wajib dari Dewan Pers.   

"Jadi jurnalis tidak hanya tahu menulis berita. Tapi yang utama adalah menjaga etika profesi jurnalis. Taat pada kaidah-kaidah jurnalistik yang ada," tutur Korwil AMSI Jawa Bali Nusa Tenggara, Yatimul Ainun, saat mengisi kuliah tamu di UK Petra Surabaya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ferry Agusta Satrio
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan
Sumber : TIMES Surabaya

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES