Indonesia Positif

Pancasila Sebagai Etika Politik

Minggu, 27 Oktober 2019 - 10:21 | 3.15m
Pancasila Sebagai Etika Politik. (FOTO: AJP/TIMES Indonesia)
Pancasila Sebagai Etika Politik. (FOTO: AJP/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, MALANG – Pancasila merupakan ideologi bangsa Indonesia. Indonesia adalah negara yang terdiri dari banyak suku, bangsa, ras, agama. Dan Pancasila dapat menjadikan Indonesia sebagai satu kesatuan tanpa perbedaan. Inilah keunikan Pancasila sebagai jati diri di tengah kemajemukan bangsa.

Pancasila tak dapat dilepaskan dengan masalah politik. Bahkan, ia panduan bagaimana kita berpolitik santun, baik, berakhlak mulia, dan berpolitik dengan nilai-nilai moral yang tinggi. Karena Pancasila merupakan panduan insane Indonesia dalam berpolitik, maka di dalamnya terkandung etika-etika politik yang harus diejawantahkan oleh kita.

Pentingnya-Pendidikan-Pancasila-2.jpg

Politik itu sendiri adalah kegiatan untuk menentukan dan melaksanakan tujuan negara. Ibarat kita berlayar, politik itu berupa juru mudi, sedangkan Pancasila berupa kapalnya dan segala perangkat di dalamnya, seperti navigasi, mesin, kemudi dan sebagainya. Nahkoda/jurumudi tak akan banyak berbuat, jika salah satu yang ada di dalam kapal itu mengalami gangguan.

Banyak yang berpikiran bahwa politik tidak hanya berada pada penguasa negara namun rakyat juga sering melakukan tindakan politik, seperti politik dagang, sosial, dan lainnya. Terkadang politik dapat membuat seseorang lupa akan jati dirinya karena sudah memiliki jabatan dan harta yang melimpah. Ada yang dapat mempengaruhi kinerja politik yaitu moral. Ketika seorang politik (politikus) memiliki moral yang baik maka ia akan bekerja sesuai tugas yang di embannya.

INFORMASI SEPUTAR UNISMA MENGUNJUNGI www.unisma.ac.id

Berkaitan dengan apa yang sedang peresensi dedahkan, yaitu Pancasila sebagai etika politik, maka sebaiknya, kita membaca buku yang satu ini. Sebagai salah satu buku wajib yang harus dibaca para mahasiswa semester I, buku ini menyajikan detail-detail penting terkait etika santun dalam berpolitik. Ia dapat menjadi panduan yang baik bagi kita agar dalam masalah politik kita tidak membabi-buta bertindak, dan menghalalkan segala cara.

Dalam buku "Pendidikan Pancasila Untuk Perguruan Tinggi " menyebutkan bahwa etika politik memiliki tujuan untuk menjelaskan tingkah laku politik yang baik dan  buruk. Etika politik ini menuntut kekuasaan dalam negara dijalankan sesuai dengan legitimasi hukum, yaitu dilaksanakan berdasarkan legitimasi moral. Etika politik bangsa indonesia sendiri mengacu pada nilai nilai pancasila. Halaman 121.

 

Sila pertama yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa. Politik yang dilandasi dengan nilai ketuhanan akan melaksanakan tugas sesuai fungsinya sehingga tidak terjadi penyalahgunaan wewenang dan menyalahi sumpah jabatan.

Sila kedua, Kemanusiaan yang adil dan beradab. Manusia merupakan dasar pelaksanaan dan penyelenggaraan negara sehingga pada sila kedua ini menuntut warga negara dan penyelenggara negara memelihara sifat budi pekerti yang luhur.

Sila ketiga, Persatuan Indonesia. Sila ini diharapakan supaya para penguasa yang menetapkan kebijakan tidak untuk memecah bangsa akan tetapi untuk  memperkokoh kesatuan bangsa.

Sila keempat, Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan. Sila keempat ini menegaskan bahwa negara berasal dari rakyat untuk rakyak oleh rakyat. Sehingga segala aktivitas politik seperti pengambilan keputusan, pengawasan, dan partisipasi harus berdasarkan legitimasi dari rakyat.

INFORMASI SEPUTAR UNISMA MENGUNJUNGI www.unisma.ac.id

Sila kelima, Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Keadilan sosial merupakan negara yang diharapkan setiap warga negara Indonesia mendapat perlakuan adil dalam segala bidang, bidang hukum, sosial, ekonomi. Oleh karena itu, untuk mencapai keadilan tersebut, penyelenggaraan negara harus sesuai dengan hukum yang berlaku.

Dari kelima nilai pancasila dapat ditarik kesimpulan bahwa politik akan berjalan dengan baik dan menghasilkan kerja baik jika mengacu pada nilai nilai pancasila.

Lebih dari pada itu, buku karya Hayat dan H. Suratman ini menggunakan bahasa mudah di mengerti namun ada pengetikan tulisan yang salah alias tipo. Namun kesalahan sedikit tersebut, tidak mengurangi kabagusan dan kehebatan buku ini. Silakan jika Anda berniat menambah koleksi buku baru dari buku bertemakan Pancasila. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : AJP-5 Editor Team
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES