Peristiwa Daerah

Hadapi Tantangan Zaman, Kolonel Inf Zainuddin: Kebersamaan Kunci Indonesia Maju

Selasa, 22 Oktober 2019 - 09:45 | 51.74k
Danrem 083/Bdj Kolonel Inf Zainuddin bersama Dewan Pembina PDM Kota Malang KH Ahmad Taufiq Kusuma usai memberi orasi kebangsaan. (Foto: Adhitya Hendra/TIMES Indonesia)
Danrem 083/Bdj Kolonel Inf Zainuddin bersama Dewan Pembina PDM Kota Malang KH Ahmad Taufiq Kusuma usai memberi orasi kebangsaan. (Foto: Adhitya Hendra/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, MALANG – Tantangan dan ancaman di zaman saat ini kian beragam. Komandan Korem 083 Baladhika Jaya (Danrem 083/Bdj) Kolonel Inf Zainuddin menegaskan bahwa kebersamaan adalah kunci Indonesia maju.

"Kebersamaan adalah kunci Indonesia maju," tegasnya saat menyampaikan orasinya dalam Dialog Kebangsaan dan Silaturahmi angkatan muda Muhammadiyah di Gedung PDM Kota Malang, Jawa Timur, Senin (21/10/2019) malam.

Menurut Danrem, masyarakat Indonesia bisa memulai hidup kebersamaan dengan berbagi upaya. Dimulai dari saling menghargai, saling membantu yang di dalamnya ada kerendahan hati.

"Yang kuat melindungi yang lemah, yang kaya berbagi dengan yang kurang mampu. Intinya nilai kebersamaan adalah mau berkorban. Kalau energi kita dihabiskan dengan bertikai saja, tidak akan maju negara ini," jelas Danrem.

Dialog-Kebangsaan.jpg

Mengutip perkataan Bung Karno, Beri aku 1000 orang tua, maka akan aku cabut Semeru sampai akarnya. Beri aku 10 pemuda, maka aku akan guncang dunia. "Begitu kata Bung Karno. Artinya pemuda itu punya potensi yang luar biasa. Ayo maju," ajaknya.

Danrem mengibaratkan perbedaan seperti pelangi. Perbedaan itu akan bermakna dan semakin indah karena saling melengkapi dan merekat tanpa pertikaian.

"Harus saling melengkapi satu dan lainnya," tegas Danrem.

Ratusan pengurus dan kader muda Muhammadiyah mengikuti acara dialog tersebut. Turut hadir Dewan Pembina PDM Kota Malang KH Ahmad Taufiq Kusuma dan Ketua PDM Kota Malang Abdul Haris. Selain itu, sejumlah pengurus Organisasi Otonom Muhammadiyah Kota Malang seperti Pemuda Muhammadiyah, Kokam, Nasyiatul Aisyiyah (NA), Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM), Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM), Hizbul Wathan (HW) dan Tapak Suci (TS).

Edisi-Selasa-22-Oktober-2019-2-SIANGidanrem4267165c2f8f9515.jpgLebih lanjut, Zainuddin mengaku prihatin melihat kondisi anak muda yang hidupnya hanya menghabiskan waktu tanpa kegiatan produktif. Apalagi, sampai terpengaruh oleh pergaulan bebas.

"Ilmu dan akhlak harus diperkuat. Anak muda adalah generasi bangsa, yang akan menggantikan kita yang sudah tua-tua ini," pungkasnya.

Ia juga menjelaskan pentingnya hidup rukun dan saling membantu. Ia menggambarkan indahnya hidup rukun dalam perbedaan seperti diajarkan dalam sila ketiga dalam Pancasila yaitu Persatuan Indonesia.

"Islam itu damai dan cinta kasih. Indahnya kebersamaan dalam kebhinekaan. Kita bangga jadi bangsa Indonesia. Indonesia jaya," ujarnya.

Dengan adanya Muhammadiyah, sambungnya, Indonesia perlu bersyukur karena kontribusinya nampak. "Jargon pendidikan ada di Muhammadiyah. Belajarlah dari KH Ahmad Dahlan, Hamka, Soedirman, dan tokoh besar lainnya," jelas Danrem 083/Bdj Kolonel Inf Zainuddin. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Rizal Dani
Sumber : TIMES Malang

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES