Kesehatan

Mengenal Penyakit Autoimun: Penyebab, Gejala dan Pengobatan

Kamis, 17 Oktober 2019 - 16:37 | 606.64k
Mengenal penyakit Autoimun (foto: alodokter)
Mengenal penyakit Autoimun (foto: alodokter)

TIMESINDONESIA, JAKARTAAutoimun, sebuah penyakit ketika sistem kekebalan tubuh seseorang yang menyerang tubuhnya sendiri. Jika dalam kondisi normal, sistem kekebalan tubuh akan menjaga tubuh dari bakteri atau virus. Namun, seseorang yang menderita autoimun justru sistem kekebalan tubuh akan melihat sel tubuh yang sehat sebagai organisme asing.

Seperti dilansir dari alodokter, berikut penyebab, gejala hingga pengobatan untuk penyakit autoimun

1. Penyebab

Penyebab penyakit autoimun belum diketahui secara pasti, tetapi faktor faktor berikut bisa meningkatkan resiko seseorang menderita penyakit tersebut.

  • Etnis: penyakit autoimun menyerang etnis tertentu seperti diabetes tipe 1 yang terjadi pada orang Eropa. Begitu juga Lupus yang lebih sering menyerang orang Afrika-Amerika dan Amerika latin.
  • Gender: pada masa kehamilan, wanita lebih rentan terserang penyakit autoimun. Namun secara keseluruhan penyakit ini lebih sering terjadi pada wanita daripada pria.
  • Lingkungan: pengaruh cahaya matahari, bahan kimia serta infeksi virus dan bakteri bisa menyebabkan terserang penyakit autoimun dan juga memperparah keadaannya.
  • Riwayat keluarga: penyakit autoimun bisa menyerang anggota keluarga yang lain. Meski kadang bukan jenis penyakit yang sama, tapi tetap rentan terkena penyakit autoimun yang lain.

 2. Gejala

Ada lebih dari 80 penyakit yang digolongkan ke penyakit autoimun. Pada umumnya, gejala gejala awal penyakit autoimun adalah kelelahan, pegal otot, ruam kulit, demam ringan, rambut rontok, sulit berkonsentrasi, kesemutan di tangan dan kaki.

Gejala penyakit autoimun dapat mengalami flare, yaitu timbulnya gejala secara tiba-tiba dengan derajat yang berat. Flare timbul karena dipicu oleh suatu hal, misalnya paparan sinar matahari atau stres.

3. Pengobatan

Kebanyakan dari penyakit autoimun belum dapat disembuhkan, namun gejala yang timbul dapat ditekan dan dijaga agar tidak timbul flare. Pengobatan untuk menangani penyakit autoimun tergantung pada jenis penyakit yang diderita, gejala yang dirasakan, dan tingkat keparahannya. Untuk mengatasi nyeri, penderita bisa mengkonsumsi aspirin atau ibuprofen.

Pasien juga bisa menjalani terapi pengganti hormon jika menderita penyakit autoimun yang menghambat produksi hormon dalam tubuh. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Irfan Anshori
Publisher : Sholihin Nur
Sumber : Alo Dokter

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES