Ekonomi

Anggaran Pertanian 2020 Turun Drastis, DPRD Banyuwangi Merasa Prihatin

Senin, 14 Oktober 2019 - 19:19 | 61.84k
Rapat internal Komisi II pembahasan KUA PPAS DPRD Kabupaten Banyuwangi. (Foto: Agung Sedana/ TIMES Indonesia)
Rapat internal Komisi II pembahasan KUA PPAS DPRD Kabupaten Banyuwangi. (Foto: Agung Sedana/ TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, BANYUWANGI – Komisi II DPRD Banyuwangi, merasa prihatin dengan turunnya alokasi anggaran pertanian sebagaimana tercatat dalam Prioritas Plafon Anggaran Sementara (PPAS) APBD Tahun 2020, Senin (14/10/2019).

Pagu anggaran yang disediakan untuk Dinas Pertanian hanya sebesar Rp 18,7 miliar. Angka tersebut mengalami penurunan drastis, jika dibandingkan tahun 2019 yang dialokasikan sebesar Rp 78 miliar.

"Kita turut prihatin, Pagu anggaran untuk pertanian tahun 2020 ini kok terjun bebas, hanya 25 persen jika dibandingkan dengan tahun 2019," kata Ketua Komisi II, Hj.Mafrochatin Ni’mah.

Hal tersebut disampaikannya usai rapat pembahasan KUA –PPAS APBD Banyuwangi tahun 2020. Komisi II bersama SKPD mitra kerja yakni, Dinas Pertanian, Dinas Pemuda dan Olaraga, serta Bagian Perekonomian Setda Pemkab Banyuwangi.

Menurut Ni’mah, sektor pertanian mempunyai peran penting dalam pengentasan masyarakat pedesaan dari kemiskinan. Karena lebih dari 60 persen penduduk tinggal di pedesaan, dan sebagian besar dari mereka adalah petani, dengan pendapatan utamanya dari sektor pertanian.

"Seharusnya anggaran pertanian di Banyuwangi seharusnya naik seiring dengan peningkatan PAD. Kenapa anggaran yang langsung bersentuhan dengan masyarakat, dan terbukti PDRB tertinggi ada di pertanian, kok justru menyusut," katanya.

Ketua Komisi II DPRD Banyuwangi ini menambahkan, dalam Kebijakan Umum Anggaran, sektor petanian dan pariwisata masih menjadi sektor utama yang menopang PDRB. Di mana semtor Pertanian dan pariwisata masih mempunyai potensi besar untuk dapat berkontribusi terhadap penerimaan daerah.

"Kita berharap program pertanian bisa ada penambahan alokasi anggaran di APBD tahun 2019," katanya.

Selain itu, Komisi II juga menyoroti atas kenaikan pagu anggaran untuk kegiatan pengembangan olaraga rekreasi di Dinas Pemuda dan Olaraga. Yakni alokasi anggaran untuk penyelenggaraan International Tour de Banyuwangi Ijen (ItdBI) tahun 2020 yang dinilai terlalu besar atau over budgetting.

Penyelenggaraan ITdBI tahun 2020 dialokasikan anggaran sebesar Rp 5,9 miliar, ada kenaikan Rp 1,9 miliar dibandingkan tahun 2019 yang hanya sebesar Rp 4 miliar. Pihaknya juga minta kepada Dispora untuk menghitung ulang kebutuhan anggaran ITdBI agar lebih realistis dan proporsional.

"Kita mendukung penyelenggaraan Tour de Ijen, namun anggaran kalau bisa dikurangi dan dialihkan pada program kewirausahaan pemuda, sehingga bisa mengurangi tingkat pengangguran," kata Ketua Komisi II DPRD Banyuwangi tersebut. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Sholihin Nur
Sumber : TIMES Banyuwangi

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES