Ekonomi

Sekdaprov Jatim: Pasar Ekspor UKM dan IKM Terbuka Luas

Rabu, 09 Oktober 2019 - 21:35 | 38.74k
Sekdaprov Jatim Heru Tjahjono. (FOTO: jawapos)
Sekdaprov Jatim Heru Tjahjono. (FOTO: jawapos)

TIMESINDONESIA, SURABAYA – Industri kecil menengah (IKM) dan usaha kecil menengah (UKM) memiliki tantangan besar di pasar internasional. Kedua sektor usaha tersebut harus memiliki daya saing yang kuat. Tanpa itu, produk UKM dan IKM sulit laku di pasar. 

Produk UKM dan IKM di Jawa Timur sangat banyak. Permasalahannya, tidak semua produk tersebut memiliki daya saing. Akibatnya, produk tersebut hanya diminati pasar lokal. Keuntungan yang diraih pengusaha menjadi tidak besar. 

Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Jatim Heru Tjahjono mendorong pengusaha IKM dan UKM untuk berkompetisi. Mereka harus memiliki daya saing agar bisa menembus pasar internasional. 

''Strategi dan perencanaan harus diperkuat,'' katanya saat membuka seminar Merajut Peluang dan Strategi Ekspor Produk Jawa Timur Menembus Pasar Internasional, Selasa (8/10/2019) kemarin.

Heru menjelaskan, pasar internasional selalu memperhatikan desain. Nah, desain setiap negara berbeda-beda. Pengusaha IKM dan UKM harus bisa mencermati hal itu. Mereka harus paham selera pasar yang akan dituju. 

''Misalnya Eropa, pelaku harus paham apa yang digemari orang sana,'' ucap dia. 

Desain produk yang sesuai selera menguatkan daya saing produk. Pasar luar negeri akan melirik produk tersebut. Mereka menganggap produk tersebut memiliki nilai yang dibutuhkan masyarakat setempat.

Sarana untuk memahami karakter pasar internasional sangat banyak. Salah satunya internet. Pengusaha IKM dan UKM mencari referensi tentang karater wilayah yang akan dibidik. 

Dengan begitu, mereka paham desan produk yang akan dibuat. Proses menjual produk yang sesuai selera pasar sangat mudah. 

Selain menyesuaikan selera, pelaku UKM dan IKM harus mengikuti perkembangan dari waktu ke waktu. Selera pasar di luar negeri terus bergerak. Bisa jadi, satu desain hanya bertahan untuk beberapa bulan. Setelahnya, ada desain baru yang digemari masyarakat. 

Pelaku IKM dan UKM yang bisa menyesuaikan fenomena pasar akan beruntung. Dia bisa mencari dan memanfaatkan peluang yang ada. Produk menyesuaikan bentuk keinginan itu. 

Heru menegaskan, pasar ekspor masih terbuka luas. IKM dan UKM bisa menjadi komoditas ekonomi yang kuat. Keduanya juga bisa berpartisipasi terhadap pertumbuhan ekonomi di Jawa Timur. 'Itu bisa terwujud selama IKM dan UKM mengikuti perkembangan pasar,'' ucapnya. 

Selain selera, ada persyaratan lagi yang harus dipenuhi. Yakni keberlanjutan produksi. Pasar internasional akan melihat kutantitas produk yang dihasilkan dalam kurun waktu tertentu. Mereka tidak mau jika barang yang diinginkan itu tergolong langka.

Pasar luar negeri bisa beralih ke produk lain saat kebutuhannya tidak terpenuhi. Otomatis, pasar IKM dan UKM di tingkat internasional berkurang. Sebab, ada produk lain yang mengganti saat terjadi kekosongan barang.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok
Sumber : TIMES Surabaya

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES