Peristiwa Nasional

PDI Perjuangan Bersyukur atas Dukungan Nahdliyin Menangkan Duet Jokowi-KH Ma'ruf Amin

Rabu, 09 Oktober 2019 - 21:29 | 57.19k
Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto [kemeja hitam] bersama Ketuam Umum PBNU, KH Said Aqil Siraj. (FOTO: PDI Perjuangan for TIMES Indonesia)
Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto [kemeja hitam] bersama Ketuam Umum PBNU, KH Said Aqil Siraj. (FOTO: PDI Perjuangan for TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengatakan pihaknya bersyukur atas dukungan kuat nahdliyin dalam memenangkan duet Jokowi-KH Ma'ruf Amin menjadi presiden-wakil presiden RI periode 2019-2024. 

"Kami berterima kasih kepada para kiai kami yang atas doa restu dan dukungan, sehingga Jokowi-Kiai Ma'ruf Amin, pasangan umaro ulama, Oktober nanti akan ditetapkan sebagai presiden dan wakil presiden RI," ujar Hasto dalam keterangan tertulis, Rabu (9/9/2019).

Termasuk dukungan kuat kaum Nahdliyin kepada PDI Perjuangan sehingga membuat sejarah sebagai parpol pemenang pemilu dua kali berturut-turut di 2014 dan 2019.

"Kami juga berterima kasih atas dukungan Nahdliyin sehingga PDI Perjuangan dipercaya menjadi pemenang pemilu," imbuh politisi asal Yogyakarta tersebut.

Kata Hasto, pihaknya selalu bersyukur karena sejak Indonesia berdiri, persaudaraan kaum Nasionalis dan Nahdliyin sudah terjaga. Kekeluargaannya selalu dekat sejak pertama kali NKRI berdiri, dan menjadi pilar utama negeri.

"Buat PDI Perjuangan, bersama dengan NU itu arahnya jelas, bintang penuntunnya sangat jelas," katanya.

Pada kesempatan itu, Hasto juga berbicara soal sosok Presiden Jokowi. Menurutnya, mantan Gubernur DKI Jakarta ini mirip seperti Bung Karno yang sosok kesantriannya tak perlu diragukan.

Dulu Bung Karno pergi ke Uni Soviet untuk mencari makam tokoh Islam Imam Bukhori. Di tengah fitnah bahwa Soekarno dan PDIP anti-Islam, justru proklamator RI itulah yang membangun mesjid di bumi paling utara. 

Dan di bumi paling selatan yakni di Afrika Selatan, mesjid dibangun oleh putri Bung Karno, Megawati Soekarnoputri. Nah kini di bawah Pemerintahan Jokowi, maka resmilah ditetapkan Hari Santri. Belum lagi UU Pesantren yang baru diundangkan.

Hasto juga bercerita soal perbincangan Jokowi dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri saat Pilpres 2014 lalu usai. 

"Pak Jokowi tanya ke Ibu Mega, bagaimana menterinya. Yang disebut pertama adalah NU. Ibu Mega mengusulkan NU harus jadi menteri urusan rakyat supaya bisa meningkatkan kesejahteraan nahdliyin," kata Hasto.

Pada kesempatan itu, Hasto juga menyampaikan titipan sarung dari Megawati untuk para santri. Sekaligus meminta izin dan saran dari Kiai Said mengenai pembangunan mesjid di kantor partai itu.

"PDI Perjuangan sekarang sedang membangun mesjid. Kami konsultasi ke Kiai Said (Ketum PBNU) bagaimana formatnya yang terbaik," ujar Hasto yang mengaku bersyukur atas dukungan nahdliyin dalam memenangkan duet Jokowi-KH Ma'ruf Amin di Pilpres 2019 lalu.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok
Sumber : TIMES Jakarta

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES