Olahraga

Bermain Imbang dengan Persela Lamongan, Pelatih Bhayangkara FC Kritik Wasit

Minggu, 29 September 2019 - 01:04 | 122.36k
Pemain Bhayangkara FC melakukan protes kepada wasit Ikhsan Prasetya Jati, Sabtu (29/9/2019). (FOTO: MFA Rohmatillah/TIMES Indonesia)
Pemain Bhayangkara FC melakukan protes kepada wasit Ikhsan Prasetya Jati, Sabtu (29/9/2019). (FOTO: MFA Rohmatillah/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, LAMONGAN – Pelatih Bhayangkara FC, Paul Munster menuding wasit Ikhsan Prasetya Jati menjadi biang keladi kegagalan tim asuhannya meraih kemenangan di markas Persela Lamongan, Sabtu (28/9/2019) malam.

Juru taktik asal Irlandia Utara itu menyebut Persela Lamongan bermain dengan 13 pemain, karena wasit dan asisten wasit berpihak kepada tim tuan rumah.

"Susah juga kalau kita bermain lawan 12 atau 13 orang, apalagi kita bertanding away. Kita sudah jauh-jauh ke sini, dan berharap bisa menang, tapi susah juga kalau seperti itu," kata Paul, usai laga yang berakhir dengan skor 1-1 tersebut.

Menurut pandangan Paul, gol balasan dari Persela Lamongan yang diciptakan oleh Birul Walidain seharusnya dianulir oleh wasit, karena menurutnya Birul berada dalam posisi offside.

"Hari ini sebenarnya kita bisa menang, coba lihat gol mereka (Persela), itu offside, tapi disahkan oleh wasit, harusnya 1-0 dan kita dapat 3 poin," ujarnya.

Tidak hanya itu, Paul juga mengatakan bahwa wasit maupun asisten wasit memberi keputusan yang tidak adil, sehingga  merugikan timnya.

"Mereka dapat penalti, dapat freekick, dan dapat segalanya. Tapi kita, saat kita menyerang justru pertandingan dihentikan, padalah posisi bola menguntungkan. Hakim garis juga nggak tahu apa yang harus dilakukan dan apa yang dia kerjakan di sana," tuturnya.

Paul pun menyebut bahwa, jika sepakbola Indonesia ingin maju, maka kualitas perangkat pertandingan harus ditingkatkan.

"Karena hal ini setiap minggunya akan terus terjadi, sebab selama saya datang ke Indonesia kejadian seperti ini terus terulang. Karena kita terus menganalisa setiap pertandingan, dan kejadiannya itu sama selalu seperti ini," ucap pelatih berusia 37 tahun tersebut.

Di sisi lain, Perlatih Persela Lamongan, Nil Maizar cukup menyayangkan komentar dari Pelatih Bhayangkara FC tersebut. "Ya tidak apa-apa, nanti diskusi saja wasitnya seperti apa, karena Bhayangkara yang menganggap kita yang dibantu. Atau perlu kita ada konferensi pers wasit begitu, supaya tahu offside atau tidak," ucap Nil Maizar. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Sholihin Nur
Sumber : TIMES Lamongan

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES