Pemerintahan

Pantai Pilang Probolinggo Dilirik Peserta KMF

Rabu, 25 September 2019 - 09:22 | 111.92k
Budi Krisyanto tengah memaparkan Pantai Pilang Permata, di hadapan peserta KMF. (FOTO: Humas Pemkot for TIMES Indonesia)
Budi Krisyanto tengah memaparkan Pantai Pilang Permata, di hadapan peserta KMF. (FOTO: Humas Pemkot for TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, PROBOLINGGOPantai Permata Pilang, di Kota Probolinggo, Jawa Timur, dilirik peserta Knowledge Management Forum (KMF) yang diadakan oleh Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Apeksi), di Tangerang. Fokus pemanfaatan lingkungan di Pantai Permata Pilang, menjadi daya tarik tersendiri bagi para peserta.

Agenda pertama KMF, mendengarkan program pendampingan dari organisasi internasional dalam perubahan iklim. Tema KMF kali ini pun, sesuai dengan visi misi Pemerintah Kota Probolinggo yang ingin menjadi kota berkelanjutan.

“Saya membawa poster tentang Pantai Permata Pilang di Kademangan. Saya angkat kaitannya dengan dampak erupsi Gunung Bromo yang mengakibatkan Pantai Permata Pilang menjadi berubah dan ada yang bisa dimanfaatkan,” kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Budi Krisyanto, Rabu (25/9/2019).

Saat itulah, Mr Pablo dari Uni Eropa menunjukkan ketertarikannya saat Budi menjelaskan isi poster yang dibawanya. “Mereka sangat tertarik, ingin melihat kondisi yang sebenarnya. Mereka juga menaruh atensi yang tinggi pada hutan mangrove,” sambung mantan Kepala Bappeda ini.

Dari KMF tersebut, dapat digaris bawahi bahwa Pemerintah Kota Probolinggo berkewajiban menurunkan gas emisi rumah kaca. Realisasinya pun harus melibatkan OPD terkait.

Dalam penanganan masalah itu. Secara nasional, penurunan gas emisi sebesar 29 persen. Sedangkan Kota Probolinggo pada tahun 2010 lalu sudah menargetkan 12 persen penurunan gas emisi.

Upaya menurunkan gas emisi ini bisa melalui banyak lini. Seperti udara yang sehat jadi jangan sampai praktek pembakaran sampah masih dilakukan. Kemudian menambah persentase gas rumah kaca. Kantor-kantor harus efektif juga, gunakan lampu hemat energi, hemat listik dan hemat penggunaan air. “Perlu komitmen di masing-masing OPD dan harapannya DPRD juga membahas tentang emisi gas rumah kaca,” tandasnya.

KMF, menjadi peluang fasilitasi pendanaan yang bisa diakses kota-kota, salah satunya Kota Probolinggo, untuk menunjang tindakan mitigasi dan adaptasi. Acara tersebut hasil kerja bareng dengan IUC, Sekretariat IUC Asia Tenggara, UCLG ASPAC yang difasilitasi Joint Research Centre (JRC) Uni Eropa dan mitra organisasi lainnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Rizal Dani
Sumber : TIMES Probolinggo

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES