Indonesia Positif Ketahanan Informasi Pendidikan

SMKN 1 Tlanakan Kejar Target Smart School

Selasa, 17 September 2019 - 13:49 | 106.81k
Workshop pengembangan pembelajaran industri 4.0 di SMKN 1 Tlanakan. SMKN Tlanakan ingin menangis salah satu smart school di Kabupaten Pamekasan. (FOTO: Doc SMKN Tlanakan)
Workshop pengembangan pembelajaran industri 4.0 di SMKN 1 Tlanakan. SMKN Tlanakan ingin menangis salah satu smart school di Kabupaten Pamekasan. (FOTO: Doc SMKN Tlanakan)
FOKUS

Ketahanan Informasi Pendidikan

TIMESINDONESIA, PAMEKASAN – Revolusi industri 4.0 melahirkan tantangan baru bagi guru di setiap lembaga pendidikan. Guru dituntut untuk menyesuaikan diri dengan era ini agar anak didik mereka tidak ketinggalan zaman. Oleh sebab itu, SMKN 1 Tlanakan menyelenggarakan workshop pengembangan pembelajaran industri 4.0. 

Kegiatan tersebut, merupakan rangkaian dari pengembangan teaching factory (Tefa) SMKN 1 Tlanakan. Hadir sebagai pemateri dalam kegiatan tersebut, Andreas Nugroho Sihananto, M.Kom, dosen Politeknik Kota Malang dan pembina Tefa, H. Tjatur Mahendra, SE, M. SI. Adapun pesertanya terdiri dari kepala sekolah dan jajaran guru SMKN 1 Tlanakan

Moh. Syaffak, M. Pd, menjelaskan, menyongsong era baru revolusi industri 4.0, pemerintah telah melakukan sejumlah kebijakan. Ada tiga skills atau kemampuan dasar harus dihidupkan secara seimbang di setiap insan agar ke depan muncul generasi yang mampu menghadapi revolusi
industri 4.0.

"Ketiga kemampuan dasar yang harus dikembangkan yakni life skills, learning and innovation skills, literacy skills. Kemampuan tersebut sangat penting bagi generasi muda khususnya alumni SMKN 1 Tlanakan, sebagai bekal untuk menyelesaikan permasalahan sehari-hari yang dihadapi," terang Moh Syaffak. 

Agar peserta memperoleh itu semua, Moh. Syaffak menambahkan, maka sekolah perlu membekali para guru terlebih dahulu. Salah satunya melalui workshop. Sehingga, tujuan menjadi smart school bisa tercapai. 

Sementara itu, Tjatur Mahendra, selaku pembina Tefa di SMKN 1 Tlanakan mengungkapkan, materi yang disampaikan dalam workshop sudah cukup dan sangat sesuai dengan kebutuhan para pengelola lembaga pendidikan. Selain itu, materi yang disampaikan bisa menungkatkn komptensi guru dan siswa serta sekolah.

"Hasil dari workshop sudah mulai tampak berupa produk media pembelajaran tutorial, khususnya tentang kompetensi pengolahan hasil perikanan," ungkap Tjatur Mahendra. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : AJP-15 Editor Team
Publisher : Rochmat Shobirin

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES