Ekonomi

Pengembangan Peternakan di Sumba Timur Harus Sejalan dengan Pengembangan Sumber Daya Alam

Selasa, 17 September 2019 - 18:29 | 193.23k
Padang savana di Sumba Timur. (FOTO: Istimewa)
Padang savana di Sumba Timur. (FOTO: Istimewa)

TIMESINDONESIA, SUMBA TIMUR – Peran sumber daya alam (SDA) bagi pengembangan peternakan di Kabupaten Sumba Timur Nusa Tenggara Timur (NTT) harus dimulai dari sumber daya manusia (SDM) yang memadai. 

Pemerhati peternakan Sumba Damianus mengatakan, pulau Sumba khususnya Kabupaten Sumba Timur memiliki potensi dalam pengembangan ternak. Ini karena wilayah tersebut, memiliki wilayah dengan padang savana yang luas dan sangat baik untuk pengembangan peternakan.

“Jadi sumber daya alam harus ditunjang dengan sumber daya manusia agar dapat mengembangkan ternak dengan baik serta ketersediaan sumber makanan alami bagi ternak membuat padang savana layak bagi perkembangan peternakan,” kata Dami, Selasa (17/9/2019).

Menurutnya, peternakan merupakan aset yang kerap menjadi bagian dari sumber penghasilan serta adat budaya masyarakat Sumba. Namun pengembangan ternak sejak lima tahun lalu mengalami penurunan karena terjadinya perubahan iklim dan menurunya pengelolaan lahan.

“Jadi perubahan iklim bisa menjadi ancaman seperti lahan pertanian dan peternakan yang menunjukan minimnya perilaku iklim karena sistim penggembala ternak di Sumba Timur berbasis savana,” ujarnya.

Kadis Peternakan Kabupaten Sumba Timur NTT Ir. Yohanis Radamuri mengungkapkan, untuk sub sektor peternakan dari tingkat produktivitas tahun ini tidak mengalami kenaikan. Hal ini karena pengaruh perubahan iklim dan faktor lain seperti kebakaran hutan dan kurangnya pakan.

“Seperti yang kami identifikasi dalam hal budidaya ternak tentu pakan adalah unsur yang sangat besar dalam persentase keberhasilan peternakan namun secara gejala umum bahwa rumput dipadang mengalami kebakaran setiap tahunnya sehingga persediaan pakan berkurang,” ungkapnya.

Yohanis menambahkan, penyebab turunnya pengembangan ternak di Sumba Timur disebabkan sumber daya alam tak memadai yang dibarengi oleh faktor iklim dan faktor manusia yang tidak peduli dengan padang savana.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok
Sumber : TIMES Sumba

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES