Wisata

Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat Gelar Garabeg Besar

Selasa, 13 Agustus 2019 - 00:02 | 104.07k
Suasana Garabeg Besar 1440 H yang digelar Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat di Puro Pakualaman, Senin (12/8/2019). (FOTO: Istimewa/TIMES Indonesia)
Suasana Garabeg Besar 1440 H yang digelar Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat di Puro Pakualaman, Senin (12/8/2019). (FOTO: Istimewa/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, YOGYAKARTAKeraton Ngayogyakarta Hadiningrat menggelar Garabeg Besar 1440 H di Puro Pakualaman, Senin (12/8/2019) siang.

Acara yang diselenggarakan setiap tahun ini mengiringi masyarakat untuk menyaksikan secara langsung arak-arakan gunungan atau Pareden yang di bawa oleh Abdi Dalem Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat untuk diserahkan ke Kadipaten Pakualaman.

Grebeg-Besar-2.jpg

Garabeg merupakan upacara yang diselenggarakan untuk memeringati hari penting. Salah satunya yaitu Hari Raya Idhul Adha. Acara serupa biasanya berlangsung untuk memperingati Maulid Nabi, Hari Raya Idhul Fitri dan Hari Raya Idhul Adha. Acara Garabeg besar 1440 H atau tahun Be 1952 untuk memperingati Idul Adha dilaksanakan di gelar di Puro Pakualaman, Yogyakarta.

Pada acara Garabeg Besar tersebut, terdapat gunungan yang diarak dari Keraton menuju Puro Pakualaman. Adapun gunungan yang terbuat dari sayur-sayuran yang merupakan hasil panen dari para petani, seperti kacang panjang, dan cabe merah.

Terdapat dua ekor gajah untuk mengiringi prajurit Keraton menuju Puropakualaman. Hal tesebut menjadi daya tarik  tersendiri bagi masyarakat untuk melihat prosesi tersebut.

Makna gunungan yang berisi sayur mayur yaitu merupakan wujud syukur kepada Tuhan atas hasil panen yang melimpah. Sebelum dibagikan kepada masyarakat, KRT. Wijoyo Pamungkas mewakili utusan dari Keraton Yogyakarta menyerahkan Pareden Kakung kepada KGPPA. Paku Alam X diwakili oleh Ir. KRT Projo Anggono.

Setelah pembacaan doa, kemudian Gusti Kanjeng Bendara Raden Ayu (GKBRAy) Paku Alam X berkenan untuk memulai mengambil bagian kecil dari gunungan tersebut diikuti oleh kerabat Puro Pakualam lainnya. Kemudian, gunungan tersebut di bawa ke halaman Sewandanan untuk diperebutkan oleh masyarakat.

Tidak sampai lima menit, gunungan hanya tinggal kerangka saja, sedangkan materialnya habis tak tersisa. Itu lah kemeriahan dan antusias masyarakat mengikuti Garabeg Besar yang diadakan Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan
Sumber : TIMES Yogyakarta

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES