Ekonomi

Gurihnya Bisnis Tanaman Vanili di Indonesia

Sabtu, 03 Agustus 2019 - 15:37 | 734.28k
Ketua Jogja Business Class, Arif Damar Jati saat membuka woskshop bisnis tanaman vanili. (FOTO: Sony Haryono/TIMES Indonesia)
Ketua Jogja Business Class, Arif Damar Jati saat membuka woskshop bisnis tanaman vanili. (FOTO: Sony Haryono/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, YOGYAKARTA – Tingginya kebutuhan vanili di pasar internasional bakal menjadi berkah bagi petani tanaman vanili di tanah air. Di pasar dalam negeri, buah vanili harganya dapat mencapai Rp 5 jutaan per kilogram. Maka tak heran, bisnis tanaman vanili pun mulai menggeliat di tanah air, termasuk di Yogyakarta.

Vanili atau Vanilla planifolia adalah tanaman penghasil bubuk vanili yang biasa dijadikan pengharum makanan dan bidang kesehatan. Bubuk ini dihasilkan dari buahnya yang berbentuk polong. Tanaman vanili dikenal kali pertama oleh orang-orang Indian di Meksiko, negara asal tanaman tersebut. Nama daerah dari vanili adalah panili atau perneli.

pohon.jpg

“Saat ini, harga buah vanili yang basah di Indonesia mencapai Rp 500 ribu dan Rp 5,5 juta untuk yang sudah kering,” kata Pebisnis Tanaman Vanili, Ridwan Arifin dalam sebuah workshop di sebuah kafe di Yogyakarta, Sabtu (3/8/2019).

Acara ini bertema Menyongsong Kebangkitan Emas Hijau Nusantara, Budidaya Emas Hijau Vanili. Penyelenggaranya adalah Jogja Business Class dan didukung oleh media online berjaringan no.1 di Indonesia, yaitu TIMES Indonesia.

Menurut Ridwan, di Indonesia tanaman vanili paling banyak berada di Papua. Namun demikian, sebenarnya tanaman vanili juga dapat tumbuh di daerah dataran tinggi di pulau Jawa seperti Temanggung, Wonosobo, Sleman, Kulonprogo, Purworejo, Magelang, Ambarawa, Malang, Jember, Banyuwangi, Garut, Bogor, Sukabumi, dan lain sebagainya.

Arif-Damar-Jati-2.jpg

“Tanaman vanili tidak harus ditanam di perkebunan. Ibu rumah rumah tangga juga dapat melakukan budidaya vanili seperti di halaman atau sekitar rumah tinggalnya,” papar Ridwan.

Ketua Jogja Business Class, Arif Damar Jati mengatakan, pihaknya menyelenggarakan workshop tanaman budidaya vanili karena melihat peluang pasar ini masih terbuka lebar di Indonesia. Selain itu, ia ingin membangun jaringan antar petani vanili di tanah air agar kuat. Sehingga, harga vanili tidak mudah dipermainkan oleh pemilik modal besar.

“Petani atau pembudidaya tanaman vanili perlu membangun jaringan yang kuat. Tujuannya adalah untuk mempertahankan keamanan dan kualitas tanaman vanili serta menjaga harga jual komoditas vanili di Indonesia tetap stabil. Mari kita berbisnis bersama tanaman vanili,” ajak Arif, yang sedang menggeluti tanaman vanili. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ferry Agusta Satrio
Publisher : Sofyan Saqi Futaki
Sumber : TIMES Yogyakarta

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES