Glutera News

Waspadai Bahaya Kanker Otak Glioblastoma

Sabtu, 03 Agustus 2019 - 11:06 | 259.44k
Ilustrasi (Foto: Gluteranews)
Ilustrasi (Foto: Gluteranews)

TIMESINDONESIA, JAKARTAKanker otak adalah pertumbuhan sel tidak normal (tumor) pada otak yang bersifat ganas. Sel kanker dapat menguasai dan mengambil ruang, darah, serta nutrisi dari sel sehat dalam tubuh. Salah satu kanker otak yang harus diwaspadai adalah Glioblastoma.

Sebagaimana dilansir dari laman American Association of Neurological Surgeon, glioblastoma (atau dikenal juga sebagai glioblastoma multiforme/GBM) adalah tumor otak atau glioma yang berkembang dengan sangat cepat. Glioblastoma termasuk ke dalam tumor ganas (kanker) stadium 4, di mana sebagian besar sel tumor akan terus bereproduksi dan membelah diri pada waktu tertentu. 

Jenis kanker otak ini dapat menyerang siapa pun, termasuk anak-anak. Namun, umumnya, glioblastoma multiforme terjadi pada orang berusia dewasa.

Seseorang yang memiliki glioblastoma mungkin merasakan beberapa gejala akibat pertumbuhan tumor ini. Tak hanya itu, gejala kanker otak yang dialami juga bisa berasal dari membengkaknya bagian otak karena adanya cairan di sekitar jaringan tumor (edema). 

Gejala yang muncul bisa berbeda-beda, bergantung bagian otak mana yang terserang tumor. Namun, secara umum, glioblastoma memiliki beberapa gejala seperti sakit kepala, penglihatan ganda atau kabur, mual muntah, serta kehilangan nafsu makan.

Apabila tumor ini berkembang hingga mengenai saraf-saraf tertentu, penderitanya juga dapat mengalami beberapa gejala seperti lemas atau perubahan mimik wajah, hilangnya koordinasi, atau bahkan kemampuan mengingat.

Tumor ini juga dapat memengaruhi kemampuan berbahasa apabila berkembang di bagian otak yang memiliki fungsi tersebut. Akibatnya, pasien akan kesulitan dalam berbicara atau memahami pembicaraan. 

Siapa saja yang berisiko terkena kanker glioblastoma?

Setiap orang bisa saja terkena tumor yang satu ini. Namun, kebanyakan kanker otak ini terjadi pada orang yang lebih dewasa. Sangat jarang anak-anak yang diketahui memiliki penyakit yang satu ini. 

Tumor ganas stadium 4 ini terjadi pada 3 dari 100.000 orang di Amerika Serikat per tahunnya. Rata-rata, penyakit ini terdiagnosis pada usia 64 tahun dengan persentase pada pria sedikit lebih tinggi dibandingkan wanita. 

Meski tak diketahui penyebabnya, terdapat beberapa faktor yang bisa membuat seseorang berisiko terhadap penyakit ini.

1. Usia
Risiko terkena tumor otak akan meningkat seiring dengan usia Anda. Tumor otak lebih umum terjadi pada usia dewasa antara 45-65 tahun.

2. Terpapar radiasi
Orang yang pernah menjalani terapi radiasi/terkenan paparan tinggi radiasi juga berisiko terkena glioblastoma, termasuk jika terapi itu diperuntukkan untuk mengobati sel kanker. Pengobatan menggunakan terapi radiasi memang dapat menghancurkan sel kanker. Namun, terapi ini juga dapat menghancurkan sel normal, bahkan memicu pertumbuhan sel kanker.

3. Pekerjaan
Beberapa pekerjaan dapat meningkatkan risiko Anda terkena penyakit yang satu ini. Misalnya saja adalah pekerja di pabrik karet sintesis, penyulingan minyak bumi, atau mereka yang sering terpapar vinyl klorida atau pestisida.

4. Riwayat glioma dalam keluarga
Meski glioma (tumor otak) jarang diturunkan dalam keluarga, memiliki anggota keluarga yang pernah menderita kanker otak dapat meningkatkan risiko Anda terkena glioblastoma multiforme. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES