Gaya Hidup

Tak Ikut Merokok, Perokok Pasif Berisiko 25 Persen Terkena Kanker Paru

Sabtu, 13 Juli 2019 - 04:20 | 100.93k
ILUSTRASI. (FOTO: cosmomom.net)
ILUSTRASI. (FOTO: cosmomom.net)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Rokok tak hanya berdampak buruk bagi perokok. Orang yang disekitar perokok juga bisa terkena dampak rokok. Saat seseorang menghisap rokok, sebagian besar asapnya tidak masuk ke paru-paru perokok, melainkan dilepaskan ke udara sehingga dihirup oleh mereka yang tidak merokok atau sering disebut perokok pasif.

Makin sering seseorang terpapar asap rokok, makin tinggi pula risiko gangguan kesehatan yang dialami perokok pasif.

"Terus menghirup asap rokok secara pasif dapat meningkatkan risiko seseorang untuk terserang kanker paru-paru sebanyak 25 persen," kata dokter Kevin Adrian seperti dilansir dari Antara.

Perokok pasif juga meningkatkan risiko penyakit jantung koroner, yang dapat menyebabkan serangan jantung, nyeri dada, dan gagal jantung.

Asap rokok tidak hilang begitu saja setelah dihembuskan karena bisa bertahan di udara 2,5 jam. Asap rokok akan tetap ada meski tidak terdeteksi oleh indera penciuman maupun penglihatan. Hal ini juga berlaku di tempat tertutup yang tidak luas, seperti di dalam mobil.

Terpapar asap rokok dapat menimbulkan gejala seperti mata teriritasi, sakit kepala, batuk, sakit tenggorokan, dan pusing.

Pada ibu hamil, terpapar asap rokok membuatnya berisiko lebih tinggi mengalami komplikasi seperti keguguran, bayi lahir mati, dan bayi dengan berat badan di bawah rata-rata.

Pada anak-anak, terpapar asap rokok membuat mereka berisiko terkena asma, pilek, infeksi telinga dan infeksi sistem pernapasan, alergi dan meningitis. Tak hanya itu, anak yang tergolong perokok pasif kemampuan akademiknya lebih rendah dibandingkan anak yang tidak terkena asap rokok. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Sofyan Saqi Futaki
Sumber : TIMES Jakarta

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES