Indonesia Positif Ketahanan Informasi Nasional

ACT Bali Ambil Air di kaki Gunung Agung untuk Didistribusikan pada Warga Karangasem

Rabu, 10 Juli 2019 - 14:53 | 61.75k
Hujan yang tak turun dalam beberapa bulan terakhir berdampak pada keringnya sumber air di Kecamatan Rendang, Kabupaten Karangasem, Bali. Warga harus rela jauh mengambil air dengan medan jalan yang berat. (FOTO: AJP TIMES Indonesia)
Hujan yang tak turun dalam beberapa bulan terakhir berdampak pada keringnya sumber air di Kecamatan Rendang, Kabupaten Karangasem, Bali. Warga harus rela jauh mengambil air dengan medan jalan yang berat. (FOTO: AJP TIMES Indonesia)
FOKUS

Ketahanan Informasi Nasional

TIMESINDONESIA, KARANGASEMACT Bali mendistribusikan 5.000 liter air bersih ke Desa Menanga dan Banjar Belatung, Kecamatan Rendang, Kabupaten Karangasem Bali.

Hal ini disampaikan oleh Arif Marsudi, Kepala Cabang Aksi Cepat Tanggap (ACT) Bali. “Kecamatan Rendang mencakup Gunung Agung hingga lerengnya di bagian barat. Saat ini di  Kecamatan Rendang banyak desa yang mengalami kekeringan. Kondisi ini membuat warganya harus turun gunung untuk mencari sumber air. Jalan naik-turun dan berkelok, serta beban membawa air menjadi tantangan warga untuk membawa air ke rumah,” ungkap Arif Marsudi  ACT  Bali, Selasa (9/7).

Kabupaten Karangasem dilanda kemarau sejak beberapa bulan terakhir. Hujan tidak turun dalam jangka waktu lama itu membuat persediaan air dalam tandon yang biasa warga gunakan mulai menipis persediaannya.
ACT Bali sendiri mengambil air bersih di kaki Gunung Agung. “Kondisi medan yang menantang membuat tim agak sulit mencapai desa,” tambah Arif.

Dibantu relawan Masyarakat Relawan Indonesia (MRI) Karangasem, pendistribusian berjalan lancar. Simpan, warga Menanga mengatakan, sangat terbantu dengan adanya bantuan air ini. Setidaknya, warga tak perlu bolak-balik ke sumber air yang jauh dari permukiman untuk beberapa waktu ke depan. Seperti di Pulau Jawa, di Bali dampak kemarau telah dirasakan oleh sebagaian wilayahnya.

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika pada Kamis (27/6) lalu merilis data wilayah Indonesia yang berpotensi mengalami kekeringan di awal musim kemarau ini. Pulau Bali diberikan warna merah sebagai tanda “awas”. Curah hujan sangat rendah di wilayah Bali, dengan hari tanpa hujan (HTH) yang cukup lama dalam beberapa bulan terakhir.

ACT Bali akan mendistribusikan air di wilayah Karangasem lainnya dalam pekan ini.  Rahman selaku Ketua MRI Karangasem mengatakan, air akan dikirimkan pula ke wilayah yang terdampak kekeringan, seperti di Banjar Batusesah.

Kata Rahman untuk memenuhi kebutuhan air bersih, warga harus membeli air dengan harga Rp 150 ribu untuk 4.000 liter air.

"Kalau terus membeli air, itu akan memakan biaya besar. Apalagi kemarau berlangsung panjang. Di Menanga, ACT Bali menjadi yang pertama kali mendistribusikan air bersih. Sebelumnya belum pernah ada,” jelasnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : AJP-5 Editor Team
Publisher : Rochmat Shobirin
Sumber : TIMES Bali

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES