Peristiwa Daerah

Wabup Bondowoso Minta Camat Terlibat Langsung Pendataan Guru Ngaji

Jumat, 14 Juni 2019 - 19:24 | 57.55k
Rapat kordinasi terkait pendataan guru ngaji bersama seluruh camat di Bondowoso yang dipimpin langsung oleh Wakil Bupati Irwan Bachtiar Rahmat (FOTO: Moh Bahri/TIMES Indonesia)
Rapat kordinasi terkait pendataan guru ngaji bersama seluruh camat di Bondowoso yang dipimpin langsung oleh Wakil Bupati Irwan Bachtiar Rahmat (FOTO: Moh Bahri/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, BONDOWOSO – Wakil Bupati Bondowoso Irwan Bachtiar Rahmat meminta seluruh camat, untuk ikut terlibat dalam pendataan guru ngaji.

Hal itu, disampaikannya langsung oleh Wabup, saat kordinasi bersama seluruh camat tentang verifikasi dan validasi data guru ngaji di gedung Shababina, Jumat (14/6/2019). 

“Dalam verifikasi faktual guru ngaji ini, saya minta supaya camat terlibat langsung. Jangan sampai ada data yang salah, dalam artian salah orang. Bukan guru ngaji masih masuk,” katanya. 

Menurutnya, kriteria guru ngaji yang akan mendapatkan honor adalah guru ngaji langgar, dengan jumlah murid minimal 10. Sementara untuk menghindari penggunaan nama satu siswa, di dua mushalla atau lebih, maka data siswa menggunakan NIK setiap murid. 

“Mereka itu memberikan NIK-nya (siswa), bagian input ke aplikasi nanti bagian Kesra. Aplikasinya sudah ada. Sistem aplikasi sudah kita bangun. Jadi pendataan ini tidak manual, sudah pakai aplikasi,” jelasnya. 

Sementara itu, Kabag Kesra, Rahmatullah mengatakan, bahwa data guru ngaji yang ada setiap tahun diupdate. “Kita minta jumlah juga, by name by addres dan NIK,  dan ini cukup signifikan terhadap perkembangan data yang kami terima,” katanya. 

Sementara untuk saat ini, verifikasi data guru ngaji belum 100 persen yang masuk. Kalau dibuat atau dianggap ada 10 langgar per desa, maka ada sekitar 2200. “Ada hanya sekitar 15 desa belum masuk. Itu kalau diratakan sepuluh. Tapi ini kan belum final,” jelasnya. 

Menurutnya, pendataan itu melibatkan desa, karena desa yang lebih tahu di desa itu adalah Kepala Desa. “Tidak mungkin kita amati satu persatu. Kepala desa merupakan kepanjangan tangan pemerintahan yang paling bawah,” jelasnya. 

Bantuan guru ngaji di Bondowoso ini, nanti bentuknya honor dalam rangka pendidikan karakter, yang posnya ada di Dinas Pendidikan. Sementara hitungannya tiap bulan, dan dicairkan enam bulan sekali, dengan total 12 Rp 1,5 juta per guru ngaji. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan
Sumber : TIMES Bondowoso

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES