Pendidikan

Mahasiswa Universitas Ciputra Surabaya, Kembangkan Wisata Budaya Desa Peniwen

Senin, 20 Mei 2019 - 23:56 | 175.74k
Mahasiswa Universitas Ciputra Surabaya saat foto bersama penggiat wisata budaya Desa Peniwen. (Foto : Binar Gumilang / TIMES Indonesia)
Mahasiswa Universitas Ciputra Surabaya saat foto bersama penggiat wisata budaya Desa Peniwen. (Foto : Binar Gumilang / TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, MALANG – Sebanyak 14 Mahasiswa Universitas Ciputra Surabaya, mengikuti penutupan Experience Learning di Balai Pamitran Kalongan, Wisata Budaya Desa Peniwen (WBDP), Senin (20/5/2019) malam.

Penutupan Experience Learning ini menandakan berakhirnya tugas dari Mahasiswa Hotel and Tourism Business (HTB) dari Fakultas Pariwisata Universitas Ciputra Surabaya dalam membina WBDP.

Dalam penutupan ini, dihadiri penggiat WBDP, Didik Baskoro dan Yekti Andareni. Hadir dalam kesempatan itu, pemilik Kirana Tour & Travel dan sekaligus Air Asia Travel Service Centre (ATSC) Malang Immanuel Osiyo.

"Mulai bulan Februari yang lalu hingga sekarang, 14 mahasiswa telah menjalani experience learning atau bisa disebut juga pengabdian masyarakat," ujar Dosen Pembimbing Mahasiswa Universitas Ciputra Surabaya, Audrie Oktavio kepada TIMES Indonesia.

Dia menjelaskan, banyak pengabdian yang telah diberikan oleh para mahasiswa. Diantaranya, pembangunan fasilitas spot selfie, pemasangan rambu-rambu penunjuk arah maupun tempat wisata dan pembinaan masyarakat.

"Ada Pasar Sorbon yang juga dibina oleh para mahasiswa kami," tuturnya.

Menurutnya, selama dua tahun ini Universal Ciputra Surabaya memberikan pembinaan kepada Wisata Budaya Desa Peniwen.

"Dengan berakhirnya program Experience Learning ini, bukan berarti pembinaan yang kami lakukan kepada desa ini berkahir. Melainkan tetap dilanjutkan, dengan mahasiswa yang lainnya," bebernya gamblang.

Dia melanjutkan, bukan tanpa alasan Universitas Ciputra Surabaya memberikan pembinaan kepada Wisata Budaya Desa Peniwen.

Lantaran di tempat tersebut memiliki keindahan alam serta potensi yang luar biasa.

"Di desa ini ada gereja berusia tua dan terdapat monumen PMR yang sudah diakui oleh Palang merah internasional. Disamping itu, juga memiliki keindahan alamnya," tuturnya.

Dalam kesempatan itu kata dia, mahasiswa Universitas Ciputra Surabaya juga memberikan bantuan berupa tiga unit sepeda gunung kepada pihak pengelola Wisata Budaya Desa Peniwen untuk digunakan sebagai sarana cycling tour tourism. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Yatimul Ainun
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok
Sumber : TIMES Malang

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES