Peristiwa Daerah

500 Santri dan Siswa di Bondowoso Dididik Tanggap Bencana

Senin, 20 Mei 2019 - 20:52 | 43.19k
Bupati Bondowoso Drs KH Salwa Arifin saat memberikan sambutan dalam acara pembentukan Sistana yang melibatkan 500 santri dan siswa (FOTO: Moh Bahri/TIMES Indonesia)
Bupati Bondowoso Drs KH Salwa Arifin saat memberikan sambutan dalam acara pembentukan Sistana yang melibatkan 500 santri dan siswa (FOTO: Moh Bahri/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, BONDOWOSO – Sebanyak 500 santri dan siswa di Kabupaten Bondowoso Jawa Timur, dididik untuk tanggap bencana.

Mereka didaulat menjadi Siswa dan Santri Tanggap Bencana (Sistana). Pembetukan Sistana dihadiri langsung oleh Bupati Salwa Arifin, di Pendapa Bupati, Senin (20/5/2019).

Bupati Salwa Arifin menerangkan, pembentukan Sistana merupakan bentuk upaya dari mitigasi dan kesiapsiagaan dalam penanggulangan bencana.

“Penanganan bencana secara terpadu bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, dalam hal ini BPBD semata. Akan tetapi menjadi tangung jawab bersama,” jelas bupati.

siswa-santri-tanggap-bencana.jpg

Adapun yang turut ikut serta bertanggung jawab dalam mitigasi bencana, yakni pemerintah, masyarakat, dan dunia usaha. Di dalamnya, termasuk santri dan siswa.

“Siswa dan santri yang telah mengikuti kegiatan pembentukan Sistana ini, diharapkan menjadi kader relawan tanggap bencana yang dapat mengaplikasikan ilmu dan keterampilan yang diperoleh, di lingkungan sekolah maupun lingkungan tempat tinggalnya,” harapnya.

Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah, Kukuh Triatmoko mengatakan, bahwa nantinya para pelajar ini akan mendapatkan pelatihan mitigasi dan pengenalan berbagai karakteristik bencana yang terjadi di Bondowoso.

"Paling tidak mereka dengan mengenal karakteristik bencana di sekitarnya itu, mereka mampu untuk melakukan penanggulangan resiko bencana baik kepada dirinya, keluarga maupun pada masyarakat," sambungnya.

siswa-santri-tanggap-bencana-b.jpg

Hingga akhir bulan April yakni, ada sekitar 47 kejadian bencana di Bondowoso. Dengan bencana yang banyak terjadi diantaranya yakni angin puting beliung, dan banjir.

Pembentukan Sistana ini telah memasuki tahun ke lima sejak 2015 lalu. Adapun pelajar dan santri yang ikut serta tahun ini berasal dari empat sekolah di Bondowoso, yang masing-masing berjumlah sekitar 125 orang. Merak diharapkan jadi generasi yang tanggap bencana.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok
Sumber : TIMES Bondowoso

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES