Peristiwa Nasional

Menristekdikti- Cipayung Plus Imbau Mahasiswa Tidak Terprovokasi Tindakan Inkonstitusional

Senin, 20 Mei 2019 - 17:23 | 34.80k
Acara dialog Menristekdikti dengan Mahasiswa Kelompok Cipayung Plus tentang Dinamika Pemilu di Gedung D Kemenristekdikti Jakarta. (FOTO: Humas BKKP Kemenristekdikti for TIMES Indonesia)
Acara dialog Menristekdikti dengan Mahasiswa Kelompok Cipayung Plus tentang Dinamika Pemilu di Gedung D Kemenristekdikti Jakarta. (FOTO: Humas BKKP Kemenristekdikti for TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, JAKARTAMenristekdikti (Menteri Riset, Teknologi, dan Perguruan Tinggi) Mohamad Nasir mendorong mahasiswa untuk menghormati hasil Pemilihan Umum (Pemilu) 2019 yang direncanakan akan diumumkan secara resmi oleh KPU RI pada Rabu, 22 Mei 2019 mendatang.

Menteri Nasir meminta mahasiswa dan perguruan tinggi untuk tidak mudah terprovokasi kelompok- kelompok tertentu yang tidak puas akan hasil Pemilu 2019 dengan melakukan tindakan yang tidak sesuai koridor konstitusi.

 "Serahkan semuanya pada KPU, mahasiswa melakukan aktivitas di dalam kampus akan lebih baik, karena ini prosedur hukumnya sudah berjalan dengan baik, jadi semua diserahkan pada hukum yang dalam hal ini sudah sesuai dengan amanah konstitusi," kata Menteri Nasir pada acara dialog dengan Mahasiswa Kelompok Cipayung Plus tentang Dinamika Pemilu di Gedung D Kemenristekdikti Jakarta, Senin (20/5/2019).

Menteri Nasir berharap jangan sampai di Pemilu akhirnya ada yang tersakiti, di dalam pemilu menang dan kalah itu hal biasa. Bagi yang menang, tidak jumawa sebagai pemenang dan yang kalah jangan merasa rendah diri.

Mohamad Nasir juga menyampaikan mahasiswa dapat mengawasi Pemilu dengan cara melaporkan dugaan kecurangan Pemilu 2019 sesuai dengan prosedur hukum, yaitu kepada Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu).

"Kalau memang terjadi kecurangan, silakan melalui prosedur hukum yang ada, yaitu dilaporkan kepada Bawaslu dan apabila Bawaslu tidak puas, silakan naik ke Mahkamah Konstitusi. Mahkamah Konstitusi yang akan menentukan mana yang benar, mana yang salah," ungkap Menteri Nasir.

Dalam kesempatan yang sama Kelompok Cipayung Plus yang diwakili oleh Ketua Umum PP GMKI Corneles Galanjinjinay mengungkapkan para ketua dan seluruh anggota Kelompok Cipayung Plus bersepakat untuk tidak melakukan unjuk rasa pada saat KPU mengumumkan hasil Pemilu 2019, yaitu pada Rabu, 22 Mei 2019.

"Kami tegaskan kami sudah konsolidasikan di bawah, mahasiswa tidak akan demo pada 22 Mei. Kita dengan tegas menyatakan bahwa mekanisme demokrasi sudah berjalan. Rakyat sudah menentukan siapa Presiden, siapa pemimpin kita," ungkapnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan
Sumber : TIMES Jakarta

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES