Peristiwa Daerah

Sadar Sejarah, Sejumlah Pemuda di Bondowoso Bersihkan Makam Djemilah Birnie

Minggu, 14 April 2019 - 22:26 | 391.43k
Kegiatan bersih-bersih Makam Djemilah Birnie yang dilakukan oleh sekelompok pemuda di Bondowoso (FOTO: Moh Bahri/TIMES Indonesia)
Kegiatan bersih-bersih Makam Djemilah Birnie yang dilakukan oleh sekelompok pemuda di Bondowoso (FOTO: Moh Bahri/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, BONDOWOSO – Tak banyak pemuda yang menyadari pentingnya melestarikan peninggalan sejarah. Namun, tidak bagi sejumlah pemuda di Bondowoso ini. Pasalnya, untuk mencintai peninggalan sejarah, mereka bersih-bersih makam Djemilah Birnie, salah satu istri tokoh perkebunan era kolonial.

Makam Djemilah Birnie sendiri, terletak di Kecamatan Maesan. Tepatnyanya di sebelah Polsek Maesan, berada di sebelah timur jalan, atau berhadapan dengan SPBU di kecamatan tersebut.

Bersih-Makam-2.jpg

Dedi Dwi Yatno, salah seorang penggagas kegiatan itu, mengatakan, kegiatan tersebut dilakukan pada 14 April, bertepatan dengan tahun kematian Djemilah Birnie.

"Saya tulis di media sosial dan banyak yang spontan ingin ikut. Kita bawa peralatan sendiri-sendiri, murni swadaya," ujar Dedi.

Ia juga menjelaskan, kegiatan itu sifatnya spontan saja, dari berbagai komunitas, ada juga yang individu, dan ini merupakan kegiatan yang tahun kedua. Setelah sebelumnya, juga dilaksanakan pada tanggal yang sama.

Ia juga menceritakan, bahwa dari berbagai literatur, kisah cinta Djemilah Birnie menarik. Menurutnya, ia perempuan pribumi yang dinikahi secara resmi oleh Gerhard ketika era pergundikan saat itu masih cukup kuat.

Sempat tinggal di Belanda beberapa tahun, Djemilah akhirnya meminta pulang ke Bondowoso karena tidak cocok dengan iklim Eropa.

"Akhirnya keluarga itu kembali ke Bondowoso hingga kemudian Djemilah meninggal dan dimakamkan di sini," jelas Dedi.

Untuk melestarikan peninggalan sejarah semacam itu, Dedi berharap pemerintah turut menggiatkan riset sejarah yang ada di Bondowoso dan sekitarnya.

"Kontribusi keluarga Birnie luar biasa dalam sejarah perkebunan kita. Akan lebih menarik jika pemerintah turut menggiatkan riset sejarah. Kita masyarakat biasa hanya bisa semampunya melakukan perawatan seperti ini," tegas Dedi.

Makam Djemilah Birnie, di Kecamatan Maesan Bondowoso itu, dibangun dengan gaya arsitektur khas era kolonial abad XVIII. Dari berbagai literatur sejarah diketahui, Djemilah Birnie adalah istri Gerhar David Birnie yang merupakan saudara sepupu dan penerus bisnis George Birnie. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Rizal Dani
Sumber : TIMES Bondowoso

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES