Peristiwa

Ritual Pe’iu Manu Dipertahankan Sebagai Budaya Adat Orang Sabu Raijua

Minggu, 14 April 2019 - 16:35 | 418.89k
Ritual sabung ayam (Pe'iu Manu) masyarakat Sabu Raijua(FOTO:Istimewa)
Ritual sabung ayam (Pe'iu Manu) masyarakat Sabu Raijua(FOTO:Istimewa)

TIMESINDONESIA, RAIJUA – Ritual Pe’iu Manu atau sabung ayam (taji ayam) bagi masyarakat Sabu Raijua NTT merupakan salah satu tradisi adat budaya yang dipertahankan sejak turun temurun, dari generasi ke generasi.

Menurut tokoh adat Sabu Raijua Jonathan Bire saat dikonfirmasi TIMES Indonesia Minggu (14/4/2019) menjelaskan, tradisi Pe’iu Manu dipercayakan kepada tetua adat untuk melakukannya. Ritual akan disambut terlebih dahulu oleh tetua adat, sementara masyarakat sibuk mempersiapkan ayam untuk diadu.

“Kegiatan ini merupakan adat rutin yang dilaksanakan setiap tahun di Sabu Raijua, lebih khususnya dilaksanakan di salah satu desa di Liae,” kata Jonathan Bire.

Ia mengungkapkan, Pe’iu Manu sesungguhnya bukanlah judi. Namun merupakan kegiatan yang sakral dan kaya akan makna. Menurut kepercayaan yang ada, dalam ritual Pe’iu Manu, setiap darah yang tumpah ke tanah merupakan simbol atau lambang agar tidak ada lagi konflik tumpah darah ditanah Sabu.

“Jadi maknanya adalah bahwa sesama anak bangsa (Sabu) diimbau untuk tidak berkonflik yang berakibatkan pertumpahan darah, sehingga hidup rukun dan damai antara anak keturunan Hawu Miha,” ujarnya.

Sementara Dimu Lede tokoh masyarakat Sabu Raijua, mengatakan dalam ritual Pe’iu Manu, dua ekor ayam akan dipertemukan dalam sebuah arena yang sudah disiapkan. 

Biasanya ritual Pe’iu Manu ini diikuti dengan perjudian oleh sebagian warga. “Sabung ayam atau taji ayam adalah sebuah even adat Hole yang paling ditunggu-tunggu oleh masyarakat Sabu Raijua. Jadi taji ayam ini bukan sekedar judi, tapi dijadikan simbol dan adat kegiatan adat bagi warga Sabu Raijua,” ungkap Dimu.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok
Sumber : TIMES Indonesia

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES