Peristiwa Daerah

Tingkatkan Alutsista TNI Dengan Kembangkan Inovasi Teknologi Anti Radar

Jumat, 29 Maret 2019 - 13:42 | 135.58k
Dirjen Penguatan Inovasi Jumain Appe (keempat dari kiri) pada acara uji coba Cat Anti Radar. (Foto: Ivan Iskandaria/TIMES Indonesia)
Dirjen Penguatan Inovasi Jumain Appe (keempat dari kiri) pada acara uji coba Cat Anti Radar. (Foto: Ivan Iskandaria/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Direktur Jenderal Penguatan Inovasi Kemenristekdikti Jumain Appe meminta pengembangan teknologi siluman atau dikenal dengan teknologi anti radar pada alutsista TNI mengacu pada Rencana Induk Riset Nasional (RIRN). RIRN merupakan dokumen perencanaan yang memberikan arah prioritas pembangunan iptek untuk jangka waktu 28 tahun (2017-2045).

Jumain Appe mengatakan fokus riset teknologi pertahanan dan keamanan memiliki target riset berupa kapal perang anti radar. Sedangkan teknologi pendukung hankam, memiliki target riset berupa material khusus alutsista coating anti radar. Sementara untuk fokus riset material maju terkait dengan teknologi pengolahan mineral strategis berbahan baku lokal memiliki target berupa pilot plant pengolahan logam tanah jarang menjadi logam strategis.

Menurutnya letak geografis wilayah Indonesia yang sangat luas dan berbentuk kepulauan sangat berpotensi mendapat ancaman dari negara lain dimanapun dan kapanpun sehingga dapat merugikan bangsa dan negara. 

"Untuk itu koordinasi pengamanan wilayah kelautan pada saat ini sangat diperlukan mengingat pertahanan dan keamanan negara menjadi salah satu prioritas nasional dalam mewujudkan Indonesia sebagai poros maritim dunia," kata Dirjen Penguatan Inovasi Jumain Appe pada acara uji coba Cat Anti Radar di Pos TNI AL Pantai Mutiara Jakarta, Jumat (29/3/2019).

Lebih lanjut Jumain Appe mengungkapkan salah satu wujud peningkatan kemampuan alutsista TNI adalah pengembangan teknologi siluman atau anti radar. Teknologi ini merupakan teknologi milenial yang mampu menyerap gelombang radar pada frekuensi tertentu.

Teknologi ini untuk saat ini hanya dimiliki oleh negara-negara maju dan tidak bersifat komersial karena merupakan bahan yang sangat strategis untuk pertahanan nasional suatu negara. BATAN melalui Pusat Sains Teknologi Bahan Maju bekerjasama dengan PT. Sigma Utama Paint, PPET-LIPI, dan Dislitbang TNIAL telah berhasil melakukan pengembangan teknologi siluman berupa produk cat anti deteksi radar berbasis bahan smart magnetic dari logam tanah jarang. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES