Politik

Partainya Disindir Hendrawan Supratikno, Rian Ernest: Bisa Memicu Perpecahan PSI dan PDIP

Rabu, 13 Maret 2019 - 09:34 | 696.24k
Jubir Bidang Hukum PSI, Rian Ernest (FOTO: Istimewa)
Jubir Bidang Hukum PSI, Rian Ernest (FOTO: Istimewa)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Jubir Bidang Hukum PSI, Rian Ernest menanggapi sindiran ketua DPP PDIP, Hendrawan Supratikno yang beberapa waktu lalu beranggapan bahwa selama ini partai PSI kekurangan informasi, partai PSI hanya berkutat pada persoalan diksi, dan partai yang tidak mengimplementasikan ideologi ke dalam kerja-kerja nyata.

Menurut Rian sindiran itu tidak pantas dilakukan oleh Hendrawan Supratikno DPP PDIP, dimana selama ini PSI selalu menjaga hubungan nama baik antar partai dengan PDIP. Sindiran itu hanya menjadi pemicu perpecahan antara PSI dan PDIP.

Sementara itu, Rian menepis anggapan Hendrawan tentang PSI minim implementasi. Mengingat sudah banyak Caleg-caleg dari DPR PSI yang sudah merapat ke imcumbent PDIP yang menunjukkan kritikan dan perjuangan PSI selama ini memang serius ingin PSI tuntaskan.

Rian mempertanyakan, bagaimana dengan istilah teriakan kata merdeka kepada rakyat. Namun, pada kenyataannya rakyat tidak merdeka baik secara sosial maupun konstitusional.

Menurutnya, justru dari banyaknya ketidakadilan itulah semangat pembaruan PSI sebagai partai militan ingin memperjuangkan idealisme rakyat ke ranah yang lebih kontrik.

"Sekarang kalau minim implementasi, bagaimana menjelaskan fakta bahwa di banyak dapil, caleg-caleg DPR PSI sudah mengekor incumbent PDIP. Apa artinya? Bahwa masyarakat sudah jenuh dengan hanya sekedar pekik “Merdeka”. Atau meminjam istilah Ketua DPP PDIP Pak Hendrawan Supratikno, pemilih sudah jengah dengan diksi seperti pembumian gagasan," tegas Rian Ernest dalam rilisnya, Jakarta, Rabu (13/3/2019).

Sebelumnya, Hendrawan Supratikno melontrakan kritik kepada PSI. Berikut cuplikan komentar Hendrawan Supratikno kepada PSI "Mungkin partai baru ini kurang informasi. Dalam kasus-kasus tertentu terlihat genit atau lebai," kata Ketua DPP PDIP Hendrawan Supratikno kepada wartawan di Jakarta, Selasa 12 Maret 2019, kemaren.

"Mungkin PSI lebih tertarik gembar-gembor (berwacana) daripada kerja konkret di lapangan. Soal RUU Pesantren dan Pendidikan Agama, masih draf sudah didramatisasi dengan hiperbolisme politik. Mereka tidak tahu bahwa setiap fraksi, komisi, bahkan anggota, berhak mengusulkan RUU. Prosesnya panjang dan berliku. Membuka ruang dialog adalah proses mendewasakan kehidupan bangsa," lanjut Hendrawan.

Jubir Bidang Hukum PSI, Rian Ernest berharap kepada Hendrawan Supratikno, selaku pimpinan pusat partai di PDIP segera melakukan klarifikasi atas ucapannya tersebut. Apalagi saat ini PSI dan PDIP sedang berjuang bersama-sama dalam pemenangan Capres-cawapres yang di usung PDIP Jokowi-Ma'ruf Amin. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan
Sumber : TIMES Jakarta

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES