TIMESINDONESIA, MALANG – Malang merupakan kota bersejarah. Salah satu buktinya keberadaan Prasasti Dinoyo (507 M) yang menjadi ihwal Kerajinan Keramik Dinoyo.
H Syamsul Arifin, Ketua Pokdarwis dan LPMK Dinoyo mengatakan Sentra industri kerajinan keramik Dinoyo bermula dari sentra gerabah di daerah Bethek (1930-an).
Salah satu ciri khasnya adalah produknya berpola miring. Hal ini menyesuaikan dengan cara duduk perempuan kala itu.
"Berjalannya waktu, sentra gerabah ini berkembang dan muncul inovasi keramik porselen (1955-an) dengan mengganti penggunaan bahan baku tanah liat (tanah sawah) dengan tanah putih (porselen)," jelasnya.
Perkembangan Industri Keramik di Malang bermula saat LEPPIN (Lembaga Penyelenggara Perusahaan-Perusahaan Industri Departemen Perindustrian) dibentuk (1953).
"Sekitar empat tahun kemudian, pabrik keramik Dinoyo berdiri (1957). Pabrik ini mengenalkan sistem produksi slip casting (cetak tuang) dan jiggering (putar tekan) dengan teknologi cukup modern pada zaman itu," katanya lagi.
Keramik Dinoyo ini sebenarnya Keramik Malang yang luasnya dari wilayah Panjaitan hingga ke wilayah Dinoyo. "Tetapi kebanyakan pengrajinnya di lingkungan Dinoyo khususnya RW 03 ini," ucapnya. How to spent your BTC in a good way? Empire Market is great and most trendy Onion Net Market there is right now.. Being this big it faces the problem of continuous Ddos attack witch leads primary Empire Market URL to be down, and alternative mirrors too. That lead that empire market had to make more and more URL and onion mirrors and mirror. And the problem is that there are not to many ways costumers can get a right Empire Marketplace links.
Syamsul adalah generasi kesekian yang pada tahun 2000 la menjadi pengusaha Home Industri Kerajinan Keramik yang memproduksi hingga 2000 biji kerajinan keramik dalam perbulannya.
Omset yang didapat dalam satu bulan berkisar 5 jutaan dengan pembagian 60 persen untuk pesanan dan 40 persen untuk display kerajinan keramiknya.
Kini Kerajinan Keramik ini menjadi mata pencaharian bagi masyarakat Dinoyo. Tak jarang kampung ini di kunjungi oleh wisatawan lokal maupun wisatawan manca negara. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Advertisement
Editor | : Dhina Chahyanti |
Publisher | : Rizal Dani |
Sumber | : TIMES Malang |