Ekonomi

Bambang Haryo Prihatin Soal Kondisi Bandara Kertajati di Majalengka

Rabu, 06 Februari 2019 - 20:43 | 218.50k
Anggota Komisi V DPR-RI Bambang Haryo Soekartono (kiri) saat meninjau Bandara Internasional Kertajati di Majalengka, Jawa Barat, belum lama ini. (FOTO: Istimewa)
Anggota Komisi V DPR-RI Bambang Haryo Soekartono (kiri) saat meninjau Bandara Internasional Kertajati di Majalengka, Jawa Barat, belum lama ini. (FOTO: Istimewa)

TIMESINDONESIA, MATARAM – Anggota Komisi V DPR RI Bambang Haryo Soekartono mengaku prihatin dengan kondisi Bandara Kertajati di Majalengka, Jawa Barat. Pasalnya, pembangunan bandara yang menelan biaya dengan total Rp 4,8 triliun tersebut dinilai terlalu dipaksakan beroperasi. 

"Bayangin, itu bandara telah memakan biaya Rp 2,6 triliun dari Pusat dan ditambah fasilitas pendukungnya dari Pemda Rp 2,2 triliun, totalnya Rp 4,8 triliun," kata Bambang Haryo Soekartono, kepada TIMES Indonesia, Rabu (6/2/2019).

Bambang mengatakan, instrumen landing system di Bandara Kertajati juga belum diinstall, padahal itu sangat penting, terlebih terkait keselamatan penumpang dan penerbangan. "Saya penasaran dan mencoba ke sana. itu pas landing, kita semua terkejut. Kok kasar begini? Eh ternyata benar, instrumen landing system belum diinstall. Ini kan sangat bahaya," cetusnya. 

Selain itu, kata Bambang, conveyor bagasi di Bandara itu juga hanya ada 1, kemudian X-Ray masih menggunakan milik Bandara Soetta, yang belum dikalibrasi selama 3 tahun. 

Menurut dia, penempatan X-Ray yang masih asal-asalan, karena tidak ada sterilisasi, termasuk juga sistem pemadaman juga membahayakan, jika bandara ini kebakaran maka satu bandara bisa habis.

"Di lantai dua tempat restoran gitu, masih sepi dan lantainya pun belum di tegel, masih semen. Bandara ini tidak layak, dan ini adalah satu penipuan yang dilakukan pemerintah dalam menginformasikan bahwa bandara ini adalah bandara terbesar," ujar politikus Gerindra ini. 

Lebih lanjut, Bambang menyampaikan bahwa Bandara Kertajati ini dibangun di atas lahan produktif sekitar 2.000 hektar, dan pada saat itu rakyat berdarah-darah mempertahankan tanahnya, namun sekarang tidak dipakai. 

Ia berpendapat, Bandara Kertajati baru didarati awal kali pada 8 juni 2018 dan hanya satu maskapai yaitu Citilink. Tapi maskapai pelatmerah itu mengalami kerugian lantaran sepi penumpang.

"Dan perlu masyarakat tahu, saat ini yang beroperasi di sana hanya pesawat Lion Air dan Citilink. Tahu enggak? Di agen penjualan tiket online Traveloka, ternyata harga tiket Yogyakarta menuju Bandara Kertajati mencapai Rp 5.897.600 dengan durasi waktu 17 jam 45 menit. Itu artinya perjalanan Yogya-Majalengka melebihi perjalanan ke luar negeri," ucapnya. 

"Pesawat dengan jumlah 180 seat, itu paling banyak itu cuma hanya 40 penumpang, siapa yang mau rugi? Ini kenapa kemudian ada akal-akalan, dari Yogyakarta ke Majalengka (Bandara Kertajati) harus lewat Surabaya, transit lagi ke Balikpapan dan baru ke Bandara Kertajati, itu kenapa jadi mahal," sambung Bambang Haryo Soekartono. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Rizal Dani
Sumber : TIMES Mataram

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES