Peristiwa Daerah

USAID Identifikasi Penyebab Tingginya Angka Kematian Bayi di Jatim

Jumat, 16 November 2018 - 10:20 | 144.39k
USAID identifikasi penyebab tingginya angka kematian neonatal di Jatim (Foto: Lely Yuana/TIMES Indonesia)
USAID identifikasi penyebab tingginya angka kematian neonatal di Jatim (Foto: Lely Yuana/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, SURABAYA – United States Agency International Development (USAID) mencatat jika angka kematian bayi di Jawa Timur masih tinggi, ketiga tertinggi di Indonesia.

Purwida Lilik Haryati, Regional Manager East Java USAID JALIN Project mengungkapkan jika tiga penyebab terbesar kematian neonatal di Jatim adalah berat badan lahir rendah (42 persen), asfiksia (25 persen), dan kelainan bawaaan (16 persen).

"Kurangnya edukasi tentang kehamilan terutama pada masyarakat yang memiliki kultur pernikahan dini bahkan sebaliknya hamil tua karena idiom banyak anak banyak rejeki, atau faktor lain seperti gizi buruk sangat mempengaruhi angka kematian ibu dan bayi," tuturnya.

Dalam tiap proses kehamilan hingga pasca persalinan, seorang ibu memiliki risiko untuk meninggal. Hipertensi pada kehamilan (29 persen) dan pendarahan (26 persen) menjadi dua penyebab dominan.  "Deteksi dini dan penanganan yang berkualitas dapat mencegah kondisi ini," sambungnya.

Terhitung dalam 1 jam, Indonesia kehilangan 2 ibu dan 8 bayi baru lahir akibat kematian yang sebenarnya dapat dicegah. Amerika Serikat dan Indonesia berkomitmen untuk bekerja sama menyelamatkan kehidupan ibu dan bayi baru lahir melalui USAID JALIN, sebagai program kesehatan ibu dan bayi baru lahir senilai 55 juta dollar. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Dhian Mega

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES