Pasangan Seniman Kota Batu Kampanyekan Cinta Lewat Lukisan Keramik

TIMESINDONESIA, BATU – Prihatin dengan situasi bangsa yang dipenuhi ujaran kebencian dan kekerasan, pasangan suami istri pecinta keramik ini menggelar Pameran Keramik Dua Dimensi berjudul One Thousand Degrees.

Lewat pameran yang dilaksanakan di dua tempat yang berbeda ini, Mukhlis Arif dan Istrinya Capri Budi Jati, hari Minggu (2/9/2018) hingga (30/9/2018) menyampaikan pesan cinta lewat karya keramik dua dimensi.

“Saya lihat di media, semua orang di Indonesia berujar kebencian dan kekerasan, belum lagi media sosial saya kok ingin bicara soal cinta, “ ujar Muklis Arif.

Tidak tanggung-tanggung pesan cinta yang disampaikan lewat pameran ini disiapkan tidak hanya satu bulan dua bulan saja, namun karya cinta ini disiapkan oleh pasangan ini dalam kurun waktu 30 tahun.

Karya yang dipamerkan ini, sejatinya menurut Muklis adalah cerminan dari perjalanan cinta Muklis - Capri yang diwujudkan dalam karya lukis keramik dua dimensi.

Arif ingin menyampaikan pesan cinta ini dari karya yang tercipta dari titik didih pembuatan keramik sebesar 1000 derajat celcius.

Bahkan pembuatan lukisan keramik berbentuk kolase ini dilakukan tidak hanya dengan konsentrasi dan ketepatan tinggi, namun juga dengan cara istimewa, yakni dengan cara menari.

“Seni merupakan ungkapan yang sangat personal bagi seorang seniman. Jejak ungkapan rasa tersebut bisa menggambarkan sebuah kegelisahan, kesedihan, kegembiraan, kekaguman, keterpesonaan, karena itu kadang saya harus menari dulu,” ujar Arif.

Tema yang diusung dalam pameran ini adalah tentang perjalanan romantika kehidupan cintanya baik sebagai individu maupun makhluk sosial. Bagaimanakah kisah perjalanan artistik Arif untuk turut meramaikan “bulan penuh berkah seni” di Kota Batu.

Pameran 1000 ° C, One Thousand Degrees ini dibuka pada 2 September 2018 di dua tempat yakni di Matahati Ceramic di Jl Merak 39, Batu Permai, Temas Kota Batu dan di Apple Sun Kaliwatu di Desa Pandanrejo, Kecamatan Bumiaji.

Pameran ini akan dibuka Tanggal 2 September 2018. Sejak hari itu hingga tanggal 30 September 2018 pengunjung bisa menikmati karya lukis keramik ini sebanyak 60 karya, 30 karya lukisan kolase keramik dan plate. Bahkan ada workshop yang digelar pada 8 September 2018 bisa diikuti oleh para pecinta seni keramik.

“Kenapa seni kita campur dengan Adventure di Kaliwatu Rafting karena kalau kita ngomong kreatifitas bisa muncul dari hulu hingga hilir, harus ada simulasinya lewat outbound atau adventure, “ ujar Arif. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement