Peristiwa Nasional

Apa itu Koopssusgab, Pasukan Khusus Anti Teror TNI?

Sabtu, 19 Mei 2018 - 23:16 | 544.24k
Ilustrasi - Mengenal Koopssusgab, Pasukan Khusus Anti Teror TNI (FOTO: Deskgram)
Ilustrasi - Mengenal Koopssusgab, Pasukan Khusus Anti Teror TNI (FOTO: Deskgram)

TIMESINDONESIA, JAKARTAKomando Operasi Khusus Gabungan (Koopsusgab) TNI kembali menjadi perbincangan menyusul saran Kepala Kantor Staf Presiden, Jenderal TNI Moeldoko untuk mengaktifkan kembali Koopsusgab untuk menghadapi aksi terorisme.

Satuan khusus anti teror TNI ini diresmikan 9 Juni 2015 oleh Moeldoko yang saat itu masih menjabat sebagai Panglima TNI. Tujuan pembentukan pasukan itu, adalah menjaga kedaulatan negara dan melindungi rakyat dari ancaman terorisme. 

Pasukan anti teror TNI ini terdiri dari 3 pasukan khusus yakni Sat-81 Kopassus TNI AD, Denjaka Marinir TNI AL, dan DenBravo Kopaskhas TNI AU. Dipastikan, setiap anggota dari pasukan anti teror ini memiliki kemampuan personel di atas rata-rata anggota TNI biasa, bahkan anggota ketiga satuan khusus tersebut.

Menurut Moeldoko, tugas Koopsusgab TNI secara umum adalah membantu Polri dalam memberantas tindak terorisme. 

"Ada pertanyaan yang sekarang jadi polemik, apa perlu payung hukum? Untuk apa lagi hukum? Pembentukan Koopsusgab itu sudah pernah saya bentuk, tinggal dilanjutkan," kata Moeldoko di Kompleks Istana Presiden, Jakarta, Jumat (18/5/2018).

Moeldoko menjelaskan, dalam pasal 7 UU TNI tugas TNI adalah melaksanakan operasi perang dan operasi militer selain perang (OMSP). Dalam OMSP, tertulis 14 hal yang dikategorikan sebagai OMSP. Salah satunya soal tugas pemberantasan terorisme.

Moeldoko menegaskan kembali bahwa Koopsusgab tak akan bergerak sendiri. Tetap didasarkan pada permintaan Polri, arahan Panglima TNI yang dipimpin oleh Presiden. "Yang buat peta tentang situasi kan Kapolri, makanya kami siapkan sepenuhnya. Kapolri minta, mainkan. Kapolri minta, mainkan," ujar Moeldoko.

Dalam acara buka puasa bersama para menteri Kabinet Kerja dan pimpinan lembaga negara di Istana Negara, Jakarta, Jumat (17/5/2018), Jokowi juga menegaskan bahwa dia sudah menyetujui pembentukan pasukan ini. "Pemerintah saat ini di dalam proses membentuk Koopsusgab TNI yang berasal dari Kopassus, Marinir, dan Paskhas," ujar Jokowi.

Berikut adalah profil tiga Pasukan Elit TNI yang tergabung dalam Komando Operasi Khusus Gabungan (Koopssusgab) TNI.

1. Detasemen Jala Mangkara (Denjaka)–TNI Angkatan Laut
Denjaka adalah sebuah detasemen pasukan khusus TNI Angkatan Laut gabungan antara personel Kopaska (Komando Pasukan Katak) dan Taifib (Intai Amfibi) Korps Marinir TNI AL. 

Denjaka memang dikhususkan untuk satuan antiteror, walau mereka juga bisa dioperasikan di mana saja terutama antiteror aspek laut. Denjaka memiliki tugas pokok melaksanakan pembinaan kemampuan dan kekuatan dalam rangka melaksanakan operasi antiteror, antisabotase, dan klandestin aspek laut atas perintah Panglima TNI.
Denjaka.jpg

Denjaka dipercaya sebagai salah satu pasukan elit terkuat di dunia. Kemampuan seorang personel Denjaka setara dengan 100 lebih TNI biasa. Seleksi untuk jadi prajurit Denjaka sangat ketat, selain harus punya fisik dan mental yang kuat, juga wajib ber-IQ tinggi. 

Pendidikannya pun sangat keras, seperti dilempar ke laut dalam keadaan tangan dan kaki terikat, harus bertahan sendiri di hutan berhari-hari dengan tanpa bekal, bahkan terjun dari ketinggian yang sulit dideteksi musuh. 

Mereka bisa diterjunkan di mana saja dalam kondisi apapun dan memiliki kemampuan operasi intelijen. Walau fokus utamanya menangani teror aspek laut, Denjaka juga lihai beroperasi di udara dan juga daratan, Prajurit Denjaka juga sering diminta mengamankan presiden.

2. Detasemen Khusus 81 (Satgultor-81) –TNI Angkatan Darat 
Satgultor-81 adalah satuan di Kopassus yang setingkat grup. Personelnya adalah prajurit terbaik dari seluruh prajurit TNI Angkatan Darat. 

Kekuatan dari satuan itu tidak dipublikasikan secara umum mengenai jumlah personel maupun jenis persenjataan. Tapi diyakini mereka adalah pasukan silumannya Kopassus yang pergerakannya sangat mematikan dan punya kemampuan intelijen tinggi. 

Sat-Gultor.jpg

Visi dan misi Sat gultor-81 adalah “Tidak diketahui, tidak terdengar dan tidak terlihat”. Proses seleksi untuk menjadi Satuan penanggulangan teror (Satgultor) sangat ketat, syarat IQ harus di atas rata-rata 110. Mereka ditempa sangat keras sehingga memiliki kemampuan tinggi, mulai dari tembak jitu, terjun bebas, menjinakkan bahan peledak. 

Satgultor ahli dalam bertempur dalam kota, tapi juga bisa menyerang di bawah air, udara dan darat. Kualifikasi personel Satgultor 81 secara umum lebih tinggi dari satuan sejenis (primus inter pares), dan paling lama didirikan (tahun 1981). Oleh karenanya personel Satgultor baru diturunkan, bila ancaman itu bersifat kompleks dengan skala kesulitan terbilang tinggi.

3. Detasemen Bravo 90 (Satbravo-90)–TNI Angkatan Udara
Denbravo 90 merupakan satuan pelaksanaan operasi khusus milik TNI Angkatan Udara (AU) yang personelnya terdiri dari prajurit-prajurit terbaik dari Komando Pasukan Khas (Kopaskhas).

Untuk menjadi prajurit Denbravo harus melewati pendidikan yang super keras. Seleksinya juga wajib ber IQ tinggi, di samping memiliki fisik dan mental kuat.

Satbravo-90.jpg

Seperti halnya Denjaka dan Satgultor, latihan Denbravo juga menggunakan peluru tajam. 

Pasukan Denbravo bisa menguasai tiga matra yakni udara, darat, hingga laut. Denbravo Paskhas bertugas melaksanakan operasi intelijen, melumpuhkan alutsista atau instalasi musuh dalam mendukung operasi udara dan penindakan teror bajak udara serta operasi lain sesuai kebijakan Panglima TNI.

Personel yang diambil dari anggota pasukan khusus tersebut, akan menjadi tombak utama dalam setiap operasi Komando Operasi Khusus Gabungan (Koopssusgab) yang diusulkan untuk diaktifkan kembali oleh Jendral TNI Moeldoko. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Sholihin Nur
Sumber : TIMES Indonesia

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES