Peristiwa Daerah

Pendiri HMI Jadi Pahlawan Nasional, Begini Detik-Detik Pengangkatannya

Senin, 06 November 2017 - 20:53 | 103.97k
Suasana Audiensi MN KAHMI dan Presiden Jokowi di Istana Negara. (FOTO: Istimewa)
Suasana Audiensi MN KAHMI dan Presiden Jokowi di Istana Negara. (FOTO: Istimewa)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Pendiri Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) almarhum Prof Drs H. Lafran Pane ditetapkan Presiden Joko Widodo sebagai Pahlawan Nasional. Penetapan Lafran bersama tiga pahlawan nasional lainnya melalui Keppres No 115/TK/2017 tentang anugerah pahlawan nasional. 

Ketiga gelar lainnya diberikan kepada almarhum TGH M. Zainuddin Abdul Majid (tokoh NTB pendiri Nahdlatul Wathan), almarhumah Laksamana Malayahati (tokoh Aceh), dan almarhum Sultan Mahmud Riayat Syah (tokoh asal Riau). Penganugerahan akan dilaksanakan pada 9 November nanti di Istana Negara, Jakarta. 

Penganugerahan gelar pahlawan nasional pada Prof Lafran Pane ini tentu membuat KAHMI gembira. Apalagi perjuangan panjang para tokoh KAHMI membuahkan hasil. 

Bahkan detik-detik keputusan pengangkatan gelar pahlawan nasional pun dilakukan melalui audiensi KAHMI dengan Presiden Jokowi di Istana Negara, Jumat 3 Nopember 2017. Audiensi dipimpin oleh Prof Mahfud MD selaku Koordinator Presidium Majelis Nasional Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (MN KAHMI). 

Andi F. Jollong, anggota MN KAHMI yang ikut audiensi menceritakan, awalnya, MN KAHMI bermaksud mengundang Presiden Jokowi hadir di acara pembukaan Munas ke-10 KAHMI tanggal 17 November 2017. Setelah dikonfirmasi, Presiden Jokowi pada hari itu sudah ada agenda lain sehingga tidak dapat hadir. 

MN KAHMI kemudian mengonfirmasi ke Sekretariat Negara. Tujuannya agar mendapat arahan agar yang membuka Munas KAHMI adalah Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla. MN KAHMI selanjutnya audiensi ke wapres, dan Wapres bersedia untuk hadir dan membuka Munas KAHMI.

Namun, ada kabar dari Setneg, bahwa Presiden Jokowi mengundang Majelis Nasional KAHMI ke istana. Lalu, MN KAHMI bersama Pimpinan Majelis Wilayah (MW) KAHMI kemudian hadir ke Istana Negara hari Jumat, 3 November 2017 yang lalu.

Di istana negara, setelah memberikan kata pengantar dan memperkenalkan satu persatu peserta audiensi, Mahfud MD menyampaikan bahwa Munas KAHMI akan dibuka Bapak Wakil Presiden RI Jusuf Kalla tanggal 17 Nopember 2017. Itu karena Presiden RI saat pada tanggal 17 November 2017 sudah mempunyai jadwal yang lain.

JokowiwjLqz.jpgFOTO: Isitimewa

Audiensi ini dihadiri oleh Prof Mahfud MD sebagai Koorpres KAHMI. Turut mendampingi Mahfud beberapa Presidium MN KAHMI antara lain Moh. Marwan, Reni Marlinawati, Viva Yoga Mauladi, Sekjen KAHMI Subandriyo dan Bendum MN KAHMI Mashudi. Hadir juga Ketua Penasehat KAHMI Akbar Tanjung, Ketua Majelis Pakar Laode M. Kamaluddin serta beberapa pengurus harian MN KAHMI. Ada juga senior KAHMI seperti, Harun Kamil, Peneliti LIPI Siti Zuhro serta Koorpres Majelis Wilayah (MW) KAHMI dari 34 Provinsi dan Ketua Majelis KAHMI Perwakilan Malaysia.

Setelah itu, Akbar Tanjung (AT) menyampaikan tentang usulan penganugerahan Pahlawan Nasional untuk Prof. Lafran Pane yang sudah diajukan sejak 2 tahun lalu. 

AT bercerita secara detail tentang sejarah perjuangan Lafran Pane mendirikan organisasi mahasiswa yang dikenal sebagai HMI. 
Telah diselenggarakan pula seminar di berbagai perguruan tinggi di 27 provinsi, yang juga mendapatkan dukungan dari berbagai pihak. AT juga menyatakan bahwa Pendiri PMKRI dan GMKI sudah menjadi Pahlawan Nasional.

Sebelum menutup cerita, Akbar Tanjung juga menyatakan bahwa ia sudah mendengar, bahwa pemerintah telah menetapkan 3 Pahlawan Nasional Tahun 2017 ini. “Kalau tahun ini Prof. Lafran Pane belum diajukan sebagai Pahlawan Nasional, maka saya berharap tahun depan Prof. Lafran Pane bisa menjadi Pahlawan Nasional," pinta dan harap AT yang diamini oleh peserta audiensi.

Presiden Jokowi, dalam kesempatan itu menjawab dan memberi penjelasan bahwa,  sudah ada penetapan untuk Pahlawan Nasional. Lafran Pane tidak masuk dan meminta maaf karena Prof Lafran Pane belum menjadi Pahlawan Nasional.

LpaneRPxoc.jpgProf Drs H. Lafran Pane (FOTO: Isitimewa)

Mendengar jawaban dari Presiden Jokowi itu, lalu terjadi dialog dan tanya jawab antara Mahfud MD, Presiden Jokowi dan AT. Suasana dialog sangat cair, mengalir dan sumringah diiringi senyum serta tawa presiden dan audiens.

Presiden Jokowi menyampaikan bahwa dirinya belum pernah ada yang membisikkan agar Pak Lafran Pane menjadi Pahlawan Nasional. Mendengar ucapan Jokowi itu, Mahfud MD pun langsung menimpali.

“Pak Presiden, 50 orang di hadapan Bapak Presiden ini, sekarang menjadi pembisik Bapak Presiden,” kata Mahfud. Presiden Jokowi pun tersenyum-senyum.

Presiden Jokowi lalu bertanya ke Mensesneg Praktikno yang duduk di sebelahnya. "Apa penetapan Pahlawan itu sudah ditandatangani oleh saya,” kata Jokowi. 

Mensesneg Pratikno pun menjawab; “Belum Pak, tapi suratnya sudah di atas meja Bapak Presiden," sahut Pratikno.

Presiden Jokowi lantas ngomong ke Mensesneg Praktikno; “Sudah banyak ya, Pahlawan Nasional yang berasal dari Jogyakarta.” 

Mahfud MD pun langsung merespons; “Kalau bisa, Bapak Presiden anggap saja bahwa Lafran Pane sebagai Pahlawan Nasional yang berasal dari Tapanuli Selatan,” kata Mahfud sambil bercanda. Sebelumnya, Presiden Jokowi menyampaikan bahwa ia sudah menjadi bagian dari keluarga besar Tapanuli Selatan. 

Tidak kalah lugas, Akbar pun menyampaikan bahwa calon besan Presiden, Erwin Nasution adalah juga alumni HMI, anggota KAHMI yang sekarang menjadi anggota Majelis penasehat KAHMI Sumut. 

Salah satu peserta audiensi, Murlan Tamba, ketua KAHMI Sumut, diminta berdiri dan menyampaikan; “Erwin Nasution adalah anggota Majelis Penasehat KAHMI Sumatera Utara.”

Akhirnya, Presiden Jokowi meminta Mensesneg Praktikno agar malam ini diadakan rapat dengan pihak terkait. “Saya menetapkan Prof. Lafran Pane sebagai Pahlawan Nasional. Dan nanti, tanggal 9 Nopember 2017, surat penetapannya akan saya tandatangani,” tegas Jokowi.

Spontan gemuruh tepuk tangan dan teriakan takbir  membahana di lingkungan Istana Negara dari peserta audiensi KAHMI. Teriakan takbir ‘Allahu Akbar’ pun berlangsung dengan berulang-ulang.

Akbar Tanjung begitu terharu. Matanya berkaca-kaca. Peserta audiensi yang lain pun juga sama. Terharu.

Di tengah kegembiraan peserta audiensi, Jokowi selanjutnya menyampaikan, “Saya akan hadir dan membuka Munas KAHMI di Medan." 

Semua kaget. Semua terperangah bengong. Takut salah mendengar. Kemudian, tepuk tangan dan teriakan takbir ‘Allahu Akbar’ kembali membahana di lingkungan Istana Negara. Teriakan takbir dari peserta audiensi KAHMI yang bercampur gembira dan bahagia. 

Di akhir audiensi, Mahfud MD menyampaikan “Mohon waktu Bapak Presiden, jika berkenan, peserta audiensi KAHMI ingin berfoto bersama Presiden”. Akhirnya jadilah peserta audiensi KAHMI berfoto di tangga istana dengan Presiden Jokowi.

Hari ini, Senin (6/11/2017) info penting datang dari Iqbal Pane, putra almarhum Prof. Lafran Pane melalui WhattsApp. Iqbal Pane menulis “Assalamu’alaikum Wr.Wb. Pagi ini pkl 08.15, saya mendapat telpon dari Ibu Rina dari Kementerian Sosial. Keppres pengukukan Lafran Pane sudah ditandatangani oleh Presiden RI dan sudah ditangan beliau. Ibu Rina mengecek kebenaran nomor telpon saya yang diberikan oleh Dinas Sosial Yogya. Daftar acara sementara adalah, pada tgl 9 November 2017 pkl 10.00 diadakan penyampaian gelar di Istana. Sebelumnya ada acara gladi resik yg diatur Sekmil. Demikian berita dari Ibu Rina dari Kementrian Sosial. Wassalamu’alaikum Wr.Wb.” Demikian informasi penting ini menyebar dan beredar di sosial media.

Terakhir, Senin (06/11/2017) per jam 16.00 Keputusan Presiden No. 115/TK/2017 tentang Penganugerahan Gelar Pahlawan Nasional telah ditandatangani oleh Presiden RI. 
Lampiran Keputusan Presiden melalui Kementerian Sekretariat Negara RI ditandatangani oleh Sekretaris Militer Presiden RI, Marsda TNI Trisno Hendradi. 

Dalam Lampiran Keputusan Presiden melalui Kementerian Sekretariat Negara RI tersebut, tertulis sebanyak empat tokoh yang mendapat gelar Pahlawan Nasional, antara lain Alm. TKGH Muhammad Zainuddin Abdul Madjid dari Provinsi Nusa Tenggara Barat, Alm. Laksamana Malahayati daro Provinsi Aceh, Alm. Sultan Mahmud Riayat Syah dari Provinsi Kepulauan Riau dan Alm. Prof. Drs. H. Lafran Pane dari Provinsi D.I. Yogyakarta. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Ahmad Sukmana

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES