Peristiwa Daerah Bondowoso Republik Kopi

Ketua Asosiasi Kopi Indonesia: Green Bean Kopi Favorit Dunia

Sabtu, 15 Juli 2017 - 18:02 | 137.65k
Caption: David Veal (kiri), Bupati Bondowoso Amin Said Husni, Collin Snape, dan Syafrudin (Kanan) saat bernyanyi bersama untuk menyambut delegasi dari SCAE (Foto: Angga/ TIMES Indonesia)
Caption: David Veal (kiri), Bupati Bondowoso Amin Said Husni, Collin Snape, dan Syafrudin (Kanan) saat bernyanyi bersama untuk menyambut delegasi dari SCAE (Foto: Angga/ TIMES Indonesia)
FOKUS

Bondowoso Republik Kopi

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Pasar kopi dunia masih meminati dalam bentuk green bean dibandingkan dengan kopi yang sudah dalam bentuk kemasan. Alasannya, karena dinilai memiliki roasting sendiri dan diolah sendiri. Kopi dalam bentuk green bean masih menjadi favorit dunia.

Hal tersebut disampaikan oleh Ketua Asosiasi Kopi Indonesia, Syafrudin, ditemui usai mengikuti kegiatan petik kopi di Desa Sukorejo, Kecamatan Sumber Wringin, Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur.

Bila dilihat katanya, industri perkopian memang semakin meningkat dengan pesat. Sebab semakin banyak para pencinta kopi dengan mencari kopi-kopi terbaik di dunia.

Bondowoso-Republik-KopiOjFmE.jpg

Namun, pasar internasional masih lebih menyukai kopi yang green bean dibandingkan dengan yang sudah dikemas.

Menurut Syafrudin, pangsa pasar internasional saat ini mencari green bean, karena mereka memiliki roasting sendiri dan diolah sendiri.

"Hal ini karena customer disetiap belahan negara pasti memiliki ciri masing-masing, dengan tingkat roasting yang ditentukan mereka sendiri. Maka dari itu ekspor green bean yang paling utama di dunia," ujarnya, Sabtu, (15/7/2017).

Syafrudin menambahkan, selain green bean, jenis kopi Arabica juga yang paling dicari dibandingkan dengan robusta.

"Kopi Arabica memiliki value yang tinggi dibandingkan dengan kopi robusta. Dipasaran kopi arabica dalam 1 kilogram dihargai 5,5 dolar. Sedangkan Robusta hanya 2,2 dolar,” katanya.

Dengan ini ungkapnya, petani di Bondowoso diharapkan untuk mencoba menanam kopi kopi Arabica lebih banyak lagi. “Karena sangat disukai di level dunia,” pungkasnya.

Dari kunjungan 22 delegasi dari Specialty Coffee Association of Europe (SCAE) itu, berminat untuk membeli dan memesan langsung kepada petani.

Bahkan kopi yang ada di Blawan, mereka langsung menghubungi pihak PTPN untuk membelinya.

Hal tersebut adalah respon positif dan menjadi angin segar bagi petani kopi di Bondowoso untuk meningkatkan potensi kesejahteraannya.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Yatimul Ainun
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES