Wisata

Ini Sensasi Berkunjung ke Indonesian Islamic Art Museum

Selasa, 30 Mei 2017 - 20:06 | 159.56k
Pengunjung berfoto dengan background miniatur prajurit kerajaan Ottoman Turki, Selaaa (30/5/2017). (Foto: Ardiyanto/TIMES Indonesia)
Pengunjung berfoto dengan background miniatur prajurit kerajaan Ottoman Turki, Selaaa (30/5/2017). (Foto: Ardiyanto/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Selama ini anak-anak hanya mengetahui dongeng mengenai kejayaan Islam hanya bisa ditemukan di perfilman dan buku-buku saja, namun kini di Lamongan, mereka dapat melihat secara langsung benda-benda bersejarah bukti kebesaean Islam di dunia.

Di sebuah museum khusus yang menyuguhkan mengenai kebesaran Islam tersaji di Indonesian Islamic Art Museum yang berlokasi di Wisata Bahari Lamongan (WBL) di Jalan Raya Paciran.

BACA JUGA: 'Indonesian Islamic Art Museum', Suguhkan Kejayaan Islam

Museum yang dikenal sebagai Museum Islam yang didirikan pada 28 Desember 2016 lalu ini menjadi destinasi menarik untuk menambah pengetahuan anak usia sekolah.

“Ini saya ajak anak-anak ke sini untuk study tour,”kata pengunjung asal Kecamatan Glagah, Rinayatul Qoiroh, Selasa (30/5/2017).

Islamic-Art-Museum-3AV0jy.jpg

Apa sebab ? Di Indonesian Islamic Art Museum, pengunjung disuguhi pengetahuan sejarah perkembangan Islam mulai dari masa sebelum Nabi Muhammad SAW hingga Islam memasuki Nusantara yang terbagi dalam tiga zona, yakni zona audio visual, zona galeri peninggalan kerajaan Islam dunia dan zona diorama.

“Ini untuk memberikan edukasi ke anak-anak, sehingga anak-anak tahu tentang SKI (sejarah Kebudayaan Islam),” ujar Qoiroh.

Di Indonesian Islamic Art Museum, pengunjung disuguhi koleksi benda-benda bersejarah dari berbagai penjuru dunia, mulai dari galeri peninggalan kerajaan Ottoman Turki, Mughal India, Dinasti China, Samudra Pasai Sumatera, Aceh, Mataram Islam dan rekam jejak Walisongo di Pulau Jawa.

Di museum ini, pengunjung juga dapat melihat secara langsung artefak-artefak dari berbagai kerajaan yang ada di luar negeri, seperti Ottoman Turki, Mughal India (Taj Mahal), dan masa ke dinastian China.

Seperti pedang Zulfikar Shamsir, baju perang Turki atau baju zirah, manuskrip Al-qur’an dan masih banyak lainnya. Ada pula ratusan koleksi keramik dari dinasti Tang, Song, Yuan, Qing dan kerajaan Champa hingga beberapa kain gujarat dari India.

Islamic-Art-Museum-24cbF.jpg

“Kita tahu tentang sejarahnya, peninggalannya, yang menarik tadi di daerah China, bisa tahu uang zaman China dulu, peninggalannya banyak,” ucapnya.

Ungkapan kekaguman juga diutarakn pengunjung lainny, Safiyatul Qoiriyah. Ia mengaku takjub dengan sejarah kejayaan Islam di dunia.

“Gak pernah tahu, ke sini saya jadi tahu sejarah Islam,” tutur Safiyatul.

Apalagi, di zona pertama, zona audio visual, Ia disuguhi pemutaran film tentang sejarah peradaban Islam dunia. Di film pendek berdurasi 15 menit ini, Safiyatul, mengetahui gmbaran jazirah Arab di masa lalu, kedatangan Nabi Muhammad SAW, masa kekhalifahan, hingga penyebaran Islam ke penjuru dunia.

“Filmnya menarik, karena menceritakan sejarah Islam dengan lengkap,” ucap Safiyatul. Bahkan, di zona diorama, Ia menyempatkan diri berfoto dengan berbagai miniatur tiga dimensi, seperti Masjid dan Kapal Cheng Ho, Masjid Agung Banten, Toko Persia, dan gambaran perdagangan di masa penyebaran Islam di Indonesia.

Memberikan edukasi dan pengetahuan kepada memang menjadi tujuan utama Indonesian Islamic Art Museum ke para pengunjung, utamanya anak usia sekolah.

“Visi utama untuk memberikan edukasi dan pengetahuan, tentang sejarah Islam, terlebih pengunjung museum untuk lebih kenal sejarah Islam tidak hanya Indonesia saja tapi di luar Indonesia tidak kalah hebat,” kata strory teller atau guiding di Indonesian Islamic Art Museum, Achul Karim.

Islamic-Art-Museum-4FhxC7.jpg

Untul bisa menambah pengetahuan tentang sejarah peradaban Islam di Museum Islam, pengunjung hanya perlu mengeluarkan uang dalam kantong sebesar Rp10.000 ketika hari biasa (Senin-Kamis) dan Rp15.000 ketika weekend (Jumat-Minggu) sebagai biaya tiket masuk Museum Islam ini.

“Kita punya koleksi ratusan  koleksi, koleksi dari luar negeri juga ada, Turki, Mughal India, China ke dinastian yang ada di daratan Tiongkok,” ujar Karim. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Yatimul Ainun
Publisher : Rochmat Shobirin

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES