Peristiwa

Burung Trulek Jawa yang Dinyatakan Punah Terlihat di Lamongan

Selasa, 17 November 2015 - 12:20 | 260.87k
Burung Trulek Jawa (Foto : googleimage)
Burung Trulek Jawa (Foto : googleimage)

TIMESINDONESIATIMESINDONESIA, LAMONGAN - Sebutan burung Trulek Jawa, mungkin masih terasa asing di telinga. Burung unik yang satu ini memiliki penamaan yang berbeda-beda di tiap daerah.

Trulek jawa sudah pernah dinyatakan punah oleh IUCN (The International Union for the Conservation of Nature and Natural Resources). Namun saat ini, penampakan burun Trulek terlihat di Lamongan.

Keberadaan Trulek di Lamongan diketahui hasil dari pengamatan SMA-N 2 Lamongan, Chabib Fachry Albab.

Chabib bersama rekannya Khoirul Muazzah melakukan penelitian burung Trulek di wilayah Lamongan dengan melakukan pengamatan langsung di habitatnya di kawasan terpencil di Kecamatan Turi, Karangbinangun, dan Kembangbahu.

"Sudah dianggap punah selama setengah abad atau 50 tahun, dan tahun 2000 kembali ditemukan beberapa spesies lagi,” ungkap siswa SMA-N 2 Lamongan, Chabib Fachry Albab.

Namun sayang, burung yang di Lamongan dan Lumajang dinamakan Pruwok, Kruwok, atau Plirik, ini sudah jarang ditemukan. Populasinya di alam bebas terus menurun. Satwa endemik lahan basah ini diperkirakan tinggal puluhan ekor saja dan dapat dihitung populasinya.

“Kita teliti dengan metode kuadran, kita sebar berdasarkan kompas, jarak vegetasinya kita ukur satu persatu, karena berhubungan dengan letak sarangnya, makan dekat di pohon apa. Jumlahnya secara keseluruhan 17 ekor, itu yang diamati,”  urai siswa kelas XII ini. 

Chabib menyebut, Trulek  langka karena adanya perburuan liar dan menyempitnya areal lahan basah yang biasa menjadi sarang mereka. “Pembangunan perumahan menggusur habitat mereka. Peralihan lahan basah. Ketidak tahuan masyarakat bahwa Trulek itu sudah langka, banyak yang ditembak,” sebutnya.

Chabib berharap, Pemerintah Kabupaten Lamongan bekerjasama dengan masyarakat untuk menjaga spesies ini. “Kami ingin beri informasi dan mengusulkan di Lamongan jadi daerah konservasi karena memang ada beberapa spesies Trulek jawa di wilayah ini,” tandasnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES