Tradisi Kupatan Usai Lebaran
Selasa, 26 Mei 2020 - 16:40 | 144.24k
TIMESINDONESIA, SURABAYA – Semarak Lebaran 2020 atau Hari Raya Idul Fitri terus berlanjut dengan tradisi makan ketupat yang telah menjadi berlangsung sejak zaman dahulu. Tradisi yang biasa orang Jawa sebut "Kupatan" tersebut dimanfaatkan oleh pedagang untuk menjual janur, yang merupakan bahan utama membuat anyaman ketupat.
Di Pasar Wonokromo misalnya, para penjual janur musiman berjajar merangkai janur ketupat untuk dijajakan kepada masyarakat yang akan merayakan kupatan bersama keluarga.
Dengan harga yang tergolong murah, Rp 15 ribu untuk 1 ikat ketupat, para pedagang janur dikawasan tersebut dapat meraup untung dengan memanfaatkan momen ini.
Meski pandemi covid-19 yang melanda Kota Surabaya, tetap tak membuat animo masyarakat untuk merayakan lebaran kupat turun. Mereka ramai membeli janur untuk membuat ketupat di rumah. Menurut sejarah, Sunan Kalijaga lah yang memperkenalkan tradisi kupatan pada masyarakat Jawa pada saat itu. Ketupat mempunyai banyak olahan dalam penyajiannya, masyarakat Jawa Timur sendiri lebih menggemari Opor Ayam sebagai pendamping ketupat. (*)
| Fotografer | : Candra Wijaya (MG-237) |
| Editor | : Wahyu Nurdiyanto |
| Publisher | : Lucky Setyo Hendrawan |
