Bermain Tradisi Mercon Bumbung

TIMESINDONESIA, BATU –
Dentuman mercon bumbung di Pesantren Rakyat Jl Lahor Desa Pesanggrahan, Kota Batu menambah semarak suasana bulan Ramadhan.

Tidak hanya anak-anak yang berebut menyulut mercon yang terbuat dari bambu ini, namun beberapa mahasiswa dari seluruh penjuru Indonesia yang berkumpul di Pesantren ini berebut menyulutnya.

Begitu mercon bumbung meledak, mereka tertawa kegirangan meskipun tangan mereka tetap memegang kedua telinga. Keseruan ini terlihat saat MI Darul Ulum mengenalkan permainan tradisional Mercon Bumbung yang saat ini nyaris punah.

Namun juga ada siswa yang sudah mengenal Mercon Bumbung ini, karena rumah mereka dekat dengan Pesantren Rakyat dan setiap sore menjelang buka puasa selalu bermain Mercon Bumbung bersama teman-temannya.Berbekal korek dan kayu panjang yang digunakan untuk penyulut, mereka pun memainkan mercon bumbung ini di areal Pesantren Rakyat yang lapang.

Selain anak-anak, hadir pula dalam kegiatan tersebut 20 mahasiswa pasca sarjana UIN Malang dari berbagai daerah di Nusantara.

Permainan ini sudah ada sejak Portugis berusaha menduduki Nusantara.

Adapun cerita dibalik merscon bumbung ini adalah saat itu Portugis sempat menggunakan mercon bumbung ini untuk menakut-nakuti. Hingga akhirnya muncul permainan Mercon Bumbung yang juga sudah mengalami akulturasi budaya dengan budaya Cina.

Permian ini juga memiliki nama lain di daerah lain seperti di Padang namanya meriam batuang.

---

Fotografer	: Adhitya Hendra
Editor	: Faizal R Arief