Bendera peserta piala dunia terpasang di halaman rumah warga yang ada di desa Gerongan, Kabupaten Pasuruan. (FOTO : Adhitya Hendra/TIMES Indonesia)
Lukisan bendera Brazil yang ada di tembok rumah warga di desa Jatirejo, Kabupaten Pasuruan. (FOTO : Adhitya Hendra/TIMES Indonesia)
Sejumlah anak-anak bermain sepak bola di bawah bendera negara peserta piala dunia, di desa Gerongan, Kabupaten Pasuruan. (FOTO : Adhitya Hendra/TIMES Indonesia)
Warga membersihkan becak motor (bentor) yang dilukis bendera Argentina di desa Jatirejo, Kabupaten Pasuruan. (FOTO : Adhitya Hendra/TIMES Indonesia)
Warga memasang poster tim Portugal di rumah miliknya, desa Jatirejo, Kabupaten Pasuruan. (FOTO : Adhitya Hendra/TIMES Indonesia)
Warga bekerja tak jauh dari bendera peserta piala dunia terpasang di halaman rumah warga yang ada di desa Gerongan, Kabupaten Pasuruan. (FOTO : Adhitya Hendra/TIMES Indonesia)
Warga memasang stiker bendera Brazil di motor miliknya di desa Jatirejo, Kabupaten Pasuruan. (FOTO : Adhitya Hendra/TIMES Indonesia)
TIMESINDONESIA, PASURUAN – Piala dunia tinggal menghitung waktu. Warga Desa Gerongan, dan Desa Jatirejo Kabupaten Pasuruan sudah bersiap menyambut kemeriahan perhelatan piala sepak bola empat tahunan tersebut.
Ada yang memasang bendera, mengecat, atau menempelkan stiker masing-masing negara kesayangan di depan rumah atau di kendaraan miliknya.
Berbagai macam ukuran dan warna ratusan bendera negara terpasang di setiap rumah warga menambah meriah suasana desa.
Bendera yang terpasang di setiap rumah itu memiliki ukuran yang berbeda, ada yang 4 X 6 meter hingga 15 X 20 meter, sedangkan tiangnya sendiri warga menggunkan bambu dengan panjang mulai 10 hingga 30 meter.
Ada beberapa warga yang sangat menjagokan dan mengidolakan para pemainya, rela menempel stiker, serta mengecat tembok rumah dengan bendera negara jagonya.
Dengan sportifitasyang sangat tinggi, warga di dua desa itu akan menurunkan bahkan menghapus bendera Negara yang dijagokan, jika Negara tersebut sudah tidak lolos pada fase selanjutnya di Piala Dunia.
Komentar