Peristiwa Nasional

Kepala Bappeda Rudy Ermawan Yulianto dan Memori Jazz Kampoeng Djawi Wonosalam

Rabu, 15 Juli 2020 - 07:11 | 219.51k
Almarhum Kepala Bappeda Jatim Rudy Ermawan Yulianto saat mengarahkan proses syuting sambut new normal di Kampoeng Djawi, Wonosalam, Jombang pada 7 Juni 2020 lalu.(Foto : Instagram M Rudy Ermawan Yulianto)
Almarhum Kepala Bappeda Jatim Rudy Ermawan Yulianto saat mengarahkan proses syuting sambut new normal di Kampoeng Djawi, Wonosalam, Jombang pada 7 Juni 2020 lalu.(Foto : Instagram M Rudy Ermawan Yulianto)

TIMESINDONESIA, SURABAYA – Nama Kepala Bappeda Rudy Ermawan Yulianto tak sekadar akrab di telinga tokoh birokrasi dan masyarakat atas jasa-jasanya selama hidup.  Ia juga merupakan penggagas Jazz Kampoeng Djawi Wonosalam.

Pagelaran tahunan perpaduan Kampoeng Djawi dan Komunitas Jazz Jombang itu pada 2019 silam menghadirkan sederet musisi jazz top seperti Tompi, Idang Rasjidi, Marcell Siahaan, Rieka Roslan, serta komunitas jazz lain. 

Pada awalnya, acara tersebut sekadar melengkapi Kenduren saat panen raya buah durian di Wonosalam. Karena terkendala sinkronisasi jadwal, pada akhirnya Jazz Kampoeng Djawi Wonosalam berdiri sendiri sejak 2017 lalu.

Rudy-Ermawan-Yulianto-b.jpg

Dalam sebuah wawancara dengan Warta Jazz, sang arsitek Kampoeng Djawi Wonosalam itu mengungkapkan keinginannya melestarikan arsitektur Jawa, membuka lapangan kerja dan menjadikan Kampoeng Djawi sebagai sarana edukasi tentang arsitektur dan budaya Jawa. 

Kecintaan pada seni ia wujudkan melalui berbagai pagelaran seni seperti keroncong, ludruk, tari, angklung hingga Jazz Kampoeng Djawi. 

Suatu ketika sekitar dua tahun lalu, TIMES Indonesia mendapat kesempatan berkunjung ke sana. Benar memang, Kampoeng Djawi menawarkan pesona nuansa Jawa tempo dulu di Lereng Gunung Anjasmara. 

Terletak di sebuah pedesaan kecil nan asri, dikenal dengan nama Kampoeng Djawi. Terletak pada ketinggian 750 meter di atas permukaan laut dengan udara yang sejuk serta dikelilingi pegunungan dan hamparan sawah.

Memasuki Dusun Gondang, Carangwulung, Wonosalam, Kabupaten Jombang, Jawa Timur (Jatim), pelancong akan disuguhi kemegahan Jawa kecil tempo dulu.

Bangunan khas rumah adat yang luas di tepi sungai kecil, menjadi daya tarik tersendiri. Suasana pegunungan berkabut, suara burung - burung berpadu gemericik air, serta hijau pepohonan.

Lahan seluas satu hektar disulap oleh Rudy Ermawan Yulianto, penggagas sekaligus Founder Kampoeng Djawi, menjadi sebuah perkampungan layaknya suasana keraton. Dan hampir 99 persen aset wisata tersebut memberdayakan masyarakat sekitar.

"Kawasan ini merupakan tempat wisata sekaligus penginapan bernuansa Jawa kental yang menitik beratkan pemberdayaan masyarakat," terang Agus Widodo, selaku Manajer Operasional Kampoeng Djawi, kala itu. 

Berbagai fasilitas bisa dinikmati di sini. Seperti kolam renang luas dengan view perbukitan. Bagi yang suka kegiatan outdoor, Anda bisa mencoba out bond training, high rope, flying fox, tracking hutan pinus, rafting di Kali Boro, off road, motor cross, dan mountain bike.

Jika lelah dengan aktivitas outdoor, di Kampoeng Djawi juga tersedia penginapan dengan nuansa yang unik dan dijamin bakal membuat Anda betah selama berada di sana. Dilengkapi modern ampi theater, arena shooting target, serta pendopo joglo,  

Warga di sekitar Kampoeng Djawi, sebagian besar adalah penghasil sapi perah dan kambing etawa. Setiap tahun bertepatan pekan kemerdekaan, mereka juga menggelar lomba karapan kambing yang telah menjadi aset wisata Kabupaten Jombang. Tujuannya, tentu saja memotivasi para peternak dan menarik wisatawan.

Pesertanya dari warga setempat, dengan jenis kambing lokal atau etawa, baik jantan maupun betina. Selain karapan kambing, tiap Maret saat musim panen durian juga diselenggarakan Jazz Kampoeng Djawi.

Melalui kecintaan akan musik jazz, Rudy Ermawan telah berhasil menyulap kawasan perbukitan Wonosalam, Jombang menjadi kawasan wisata dengan panorama alam asli pegunungan dengan segala program wisata kelas nasional. Kampoeng Djawi Wonosalam menjadi lokasi wisata yang berkembang pesat. 

Oleh sebab itu, dalam beberapa kesempatan, Rudy Ermawan acapkali menggugah kegiatan terkait event ini di Instagram pribadi.

Pada 1 Mei 2020, Rudy mengunggah poster International Jazz Day yang dirayakan tiap 30 April. Pada 17 Mei 2020, Rudy mengikuti pertemuan secara daring melalui Forum Jazz Indonesia.

Selanjutnya pada 7 Juni 2020, Rudy mengunggah aktivitas syuting sebuah video di Kampoeng Djawi dengan caption Terus Berkarya. Postingan terakhir Rudy Ermawan pada 10 Juni 2020 menunjukkan hasil video behind the scene new normal pariwisata persembahan Disbudpar Jatim dengan pengambilan lokasi di Kampoeng Djawi. .

Kepala Bappeda Jatim Rudy Ermawan Yulianto terlihat bersemangat mengarahkan proses syuting yang dibintangi oleh seorang remaja. Aneka kegiatan Kampoeng Djawi menyambut new normal menjadi poin utama dalam video IG TV berdurasi sekitar dua menit tersebut. 

Kabar new normal pariwisata merupakan postingan terakhir Kepala Bappeda Rudy Ermawan Yulianto. Selasa (14/7/2020) pukul 19.56, sang penggagas Jazz Kampoeng Djawi Wonosalam ini menghembuskan napas terakhir di RSUD dr Soetomo setelah berjuang melawan Covid-19. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES