Kuliner

35 Tahun Menjaga Rasa, Soto Dok Lamongan Legendanya Soto di Malang

Senin, 24 Februari 2020 - 00:52 | 330.63k
Semangkok Soto Ayam  di Warung Soto Dok Lamongan, Sabtu (22/02/2020). (FOTO: Machmuda/TIMES Indonesia)
Semangkok Soto Ayam di Warung Soto Dok Lamongan, Sabtu (22/02/2020). (FOTO: Machmuda/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, MALANG – Saat berwisata ke Kota Malang, Jawa Timur kurang lengkap rasanya bila tidak mencicipi kuliner legendaris yang ada di kota ini. Salah satunya Soto Dok Lamongan yang ada Jalan Mt Haryono, Tlogomas, Kota Malang. Soto ini sudah ada sejak 1985.

Sudah 35 tahun soto ini berdiri namun kualitas dari rasanya tidak ada yang berubah. Meski pemilik pertama H. M Kholis sudah meninggal dunia, namun resep soto miliknya tetap terjaga ditangan  anak bungsunya Tonik Sufiah yang kini mengelola warung bersama  sang suami Kukuh Ariya. 

Menurut Kukuh, soto ini tetap memiliki racikan seperti  yang disajikan mertuanya dulu.  “Tidak hanya toko yang diwariskan namun resep turun temurun sebagai rahasia kelezatan soto ini juga diwariskan," kata Kukuh, Minggu (23/2/2020).

Soto-Dok-Lamongan-a.jpg

Berbeda dengan kebanyakan soto pada umumnya, soto yang satu ini memiliki kuah yang berbeda, tidak ada campuran santan di dalamnya.

Kuah soto ini hanya berasal dari murrni kaldu daging. Selain kuahnya yang khas soto satu ini tidak dilengkapi koya seperti pada umumnya. Menurut kukuh soto lamongan memang tidak ada koyanya. Namun meskipun kedua hal itu tidak ada soto ini tidak memgurangi kelezatannya.

Soto ini juga memiliki ciri khas yang berbeda. Setiap meja sudah tersedia lauk tambahan atau istilah kerennya sekarang topping. Ada lauk tambahan berupa aneka macam jeroan seperti paru-paru, babat, usus, limpa, saate telur puyuh dan perkedel kentang. Untuk sotonya sendiri sudah ada tiga varian, yaitu soto daging (Rp 10.000), soto ayam (Rp 10.000) an soto ceker (Rp 12.000) per mangkoknya. Herman salah satu pengunjung mengatakan rasa kuah sotonya enak.

"Mirip kuah bakso sih, gak kental juga tapi enak sih. Apalagi kita bisa nambah topping yang sudah tersedia di meja,” tuturnya. 

Yang tidak hilang dari soto ini juga ciri khas dari namanya ‘Dok’ yaitu bagian bawah botol kecap yang dibenturkan ke meja hingga mengeluarkan bunyi ‘Dok’ dan juga sebagai pertanda pesan sudah siap.

Saat selesai meracik pasti botol itu dipukulkan ke meja gerobak lalu di antarkan ke pembeli. So jangan kaget yah.

Buat  yang ada di Malang namun tidak sempat untuk mengunjungi Warung Soto Dok Lamongan ini. Tidak usah khawatir toko ini sudah beberapa tahun belakangan ini, bergabung dengan Aplikasi Go-jek dan Grab. Dengan begitu kalian bisa  order atau pesan di aplikasi Go-food dan Grab food. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Sholihin Nur
Sumber : TIMES Malang

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES