Ekonomi

Di Tangan Wanita Lamongan ini, Kulit Pisang Tak Lagi Terbuang

Sabtu, 11 Januari 2020 - 13:53 | 60.61k
Proses pengemasan keripik kulit pisang di rumah Mar'arus Sholikah. (FOTO: MFA Rohmatillah/ TIMES Indonesia)
Proses pengemasan keripik kulit pisang di rumah Mar'arus Sholikah. (FOTO: MFA Rohmatillah/ TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, LAMONGAN – Setelah makan pisang, jangan buru-buru membuang kulitnya, karena ternyata kulit pisang bisa diolah menjadi makanan yang kaya manfaat. Seperti yang dilakukan seorang wanita di Lamongan, Jawa Timur yang mengolahnya menjadi keripik kulit pisang.

Wanita yang mampu mengolah kulit pisang menjadi camilan tersebut bernama Mar'atus Sholikah, warga Desa Tlogorejo, Kecamatan Sukodadi.

"Awalnya saya lihat banyak pisang di desa saya tapi kulitnya tidak pernah termanfaatkan," kata Mar'atus Sholikah, Sabtu (11/1/2020).

Melihat kulit pisang yang terbuang begitu saja dan hanya menjadi sampah organik, Mar'atus kemudian memiliki ide untuk menaikkan derajat kulit pisang, dengan mengolahnya menjadi makanan. 

Mar'atus menjelaskan, pembuatan keripik kulit pisang dimulai dengan memotong kulit pisang dengan irisan memanjang, kemudian dicuci sampai bersih dan ditiriskan.

"Sembari menunggu, kita bisa menyiapkan bumbu untuk dibuat keripik, seperti bawang putih, kemiri cabai serta penyedap rasa. Semua bumbu ini dihaluskan dan diaduk menjadi satu dengan adonan tepung," tuturnya.

Setelah adonan siap, selanjutnya irisan kulit pisang yang telah dicuci dimasukkan ke dalam adonan dan diaduk hingga merata.

"Setelah semua siap, kita goreng hingga kering dan terasa renyah," ucap Mar'atus.

Selain menjadi camilan yang renyah, Mar'atus mengatakan, kulit pisang juga memiliki kandungan yang bermanfaat bagi kulit dan tubuh.

"Pisang adalah buah yang bisa dimanfaatkan dan bermanfaat mulai dari daun hingga akar, termasuk kulit pisang yang kaya akan serat, vitamin B, B6 dan lainnya, tapi malah sering dibuang," ucapnya.

Mar'atus mengatakan, keripik kulit pisang buatannya itu banyak diminati, bahkan tidak hanya di Lamongan saja, tapi sudah beredar di kota-kota tetangga seperti Gresik, Tuban dan Surabaya. "Harganya Rp. 5 ribu hingga Rp. 10 ribu saja. Omzet penjualan dari keripik kulit pisang ini sekitar Rp. 7 juta perbulannya," kata Mar'atus. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Sholihin Nur
Sumber : TIMES Lamongan

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES