Kunjungi Kabupaten Malang, Menteri Desa PDTT RI Komitmen Atasi Desa Tertinggal

TIMESINDONESIA, MALANG – Menteri Desa, Pembagunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Menteri Desa PDTT RI) Abdul Halim Iskandar melakukan kunjungan kerja di Kabupaten Malang, Sabtu (28/12/2019).

Dalam kunjungan ke Kabupaten Malang tersebut, Abdul Halim Iskandar mengaku akan berkonsentrasi mengatasi desa tertinggal yang jumlahnya masih cukup banyak. Hal ini sesuai dengan instruksi dari Presiden Joko Widodo.

"Target dari Kementerian Desa PDTT adalah mengentaskan 10 ribu desa tertinggal. Setelah di diskusikan dengan bapak Presiden, ternyata target itu terlalu banyak, karena dikhawatirkan akan terlalu banyak yang tidak diangkat," ujarnya.

Gus Halim sapaan akrabnya menyebutkan, saat ini ada 27 ribu desa tertinggal di Indonesia. Presiden Jokowi meminta kepada Kementerian Desa PDTT RI, agar konsen mengatasi 22 ribu desa tertinggal dari total tersebut ditangani.

"Berarti ada 22 ribu dalam empat tahun, menjadi desa maju, desa maju menjadi berkembang dan desa berkembang jadi desa mandiri. Kalau dijadikan beban pasti berat, namun kalau difikirkan soal dampak kesejahteraan ya itu yang menjadi motivasi kami," ungkapnya.

Masih kata Gus Halim, total anggaran untuk desa sebesar Rp 27 T. "Itu komitmen dari Bapak Presiden dalam memajukan desa di Indonesia. Itu dikucurkan melalui program dan desa," katanya.

Menurut poltisi PKB ini, pencairan Dana Desa yang cepat dan tepat sasaran sangat dibutuhkan oleh desa dalam melakukan pembangunan.

"Saya minta kepada pemerintah daerah untuk tidak mempersulit pencairan dana desa. Karena selama ini banyak dana desa yang masuk ke rekening daerah yang di endapkan oleh Bupati. Karena ini hubungannya itu masuk ke pendapatan asli daerah, alasannya nunggu laporan seluruh desa rampung," sambungnya.

Selain itu, Menteri Desa PDTT RI Gus Halim juga mengimbau kepada seluruh desa agar berinovasi dalam mengembangkan desanya masing-masing dan bisa mencontoh desa yang sukses, salah satunya ada di Kabupaten Malang. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement