Peristiwa Daerah

86 Desa di Sragen Rawan Bencana dan Angin Puting Beliung

Kamis, 21 November 2019 - 13:16 | 197.40k
Aula SMKN 1 Miri yang roboh pasca angin puting beliung, Kamis (21/11/19). (foto: Mukhtarul Hafidh/Times Indonesia)
Aula SMKN 1 Miri yang roboh pasca angin puting beliung, Kamis (21/11/19). (foto: Mukhtarul Hafidh/Times Indonesia)

TIMESINDONESIA, SRAGEN – Potensi bencana alam di Kabupaten Sragen, Jawa Tengah masih cukup tinggi. Data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) menyebutkan, dari 208 desa dan kelurahan ada 86 desa di Kabupaten Sragen berpotensi terdampak bencana pada tahun ini. 

Kasi Logistik dan Kedaruratan Sragen Giyanto BPBD Sragen Giyanto mengatakan, puluhan desa tersebut tersebar di 16 Kecamatan. Adapun bencana alam yang berpotensi adalah banjir, longsor dan puting beliung.

"Data rawan bencana ini sudah kami kirim ke provinsi. Ancamannya  bencana banjir, longsor dan puting beliung," ungkap Giyanto, Kamis (21/11/19).

Kecamatan rawan bencana, meliputi Sumberlawang, Sidoharjo, Jenar, Gesi, Sukodono, Kalijambe, Sragen, Masaran, Tanon, Plupuh, Ngrampal, Sambungmacan, Miri, Mondokan, dan Kedawung.  Puluhan desa berpotensi bencana banjir, sedangkan longsor 10 Desa dan puting beliung 50an desa. 

Giyanto menyatakan longsor rawan terjadi di Desa Musuk Kecamatan Sambirejo, Desa Bukuran, Krikilan, Ngebung dan Jetiskarangpung Kecamatan Kalijambe. Kemudian Desa Sidodadi, Kliwonan dan Pilang Kecamatan Masaran dan Desa Karanganyar Kecamatan Plupuh.

Edisi-Kamis-21-November-2019-Bencana.jpg

"Kalau tanah gerak itu hanya di Kalijambe dan Sambirejo. Kalau puting beliung itu merata hampir semua wilayah," bebernya.

Menurut Giyanto, BPBD telah melakukan koordinasi dengan wilayah para camat agar menyampaikan kepada warganya terkait potensi ini. Termasuk sudah melakukan rakor dengan BPBD Provinsi dan Soloraya.

"Kemarin sudah ada rakor dengan Provinsi dan BPBD Soloraya terkait mitigasi bencana. Kita memberikan edaran kepada camat agar disampaikan ke warga, puting beliung banjir dan longsor agar diperhatikan. Kemudian kita telah melakukan persiapan tim dan relawan termasuk alat," jelasnya.

Giyanto juga mengatakan, untuk kewaspadaan bencana banjir selain di Daerah Aliran Sungai (DAS) Bengawan Solo juga di beberapa anak sungai yang berhulu dari wilayah Sragen. Di antaranya sungai Garuda, Mungkung, Grompol dan Sungai Bampang. 

"Untuk masyarakat yang tinggal di DAS untuk waspada manakala hujan deras terjadi. Pohon juga perlu dipangkas." (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES