Ekonomi

PT Debindo Mitra Tama Targetkan Transaksi Rp 5 M Selama Batik Fashion Fair 2019

Kamis, 21 November 2019 - 09:28 | 180.27k
Konferensi pers PT Debindo Mitra Tama bersama asosiasi pendukung pameran Batik Fashion Fair 2019, Rabu (20/11/2019). (Foto: Lely Yuana/TIMES Indonesia)
Konferensi pers PT Debindo Mitra Tama bersama asosiasi pendukung pameran Batik Fashion Fair 2019, Rabu (20/11/2019). (Foto: Lely Yuana/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, SURABAYAPT. Debindo Mitra Tama kembali menggelar pameran batik bordir dan aksesoris Batik Fashion Fair 2019 mulai 27 November - 1 Desember 2019 mendatang di Grand City Convex, Surabaya, Jawa Timur.

Batik Fashion Fair ke-4 ini diikuti oleh perajin batik dan aksesoris dari seluruh kabupaten/kota di Indonesia. Memang, pameran ini sudah menjadi agenda nasional tahunan tempat bertemu para distributor dan reseller.

"Mereka sudah mengagendakan tiap akhir tahun untuk membeli produk-produk dari Jatim, kata Budiono, Direktur PT Debindo Mitra Tama Surabaya, Rabu (20/11/2019).

Karena tingginya animo dari tahun ke tahun, Budiono menargetkan transaksi mencapai Rp 5 miliar selama pameran berlangsung. Target tersebut cukup realistis mengingat 80-90 persen adalah peserta lama dan sisanya UKM kecil yang mulai tumbuh.

"Yang dulunya UMKM binaan dinas, sekarang beli sendiri sehingga ada penyegaran UKM dari dinas," tambahnya.

Debindo memiliki tanggung jawab moral untuk mengantar UKM kecil agar berkembang dan membangun ekosistem bisnis antar peserta.

Antar UKM di bawah naungan asosiasi sepakat mensukseskan tema “Sustainable Fashion". Sebuah konsep dengan misi untuk menjadikan industri fashion lebih beretika terhadap lingkungan dan mengurangi dampak besarnya sampah yang dihasilkan oleh industri fashion. 

PT. Debindo Mitra Tama bersinergi dengan asosiasi - asosiasi pendukung dan akademisi, mengangkat tema ini sebagai salah satu bentuk kepedulian terhadap lingkungan.

"Kami berharap dengan diangkatnya tema ini dapat mengajak khalayak ramai untuk lebih peduli terhadap lingkungan," terang Budiono.

Batik Fashion Fair dihadiri dan dibuka secara resmi oleh ketua Dekranasda Provinsi Jawa Timur sekaligus istri Wakil Gubernur Jawa Timur, Arumi Bachsin Emil Dardak. 

Pameran ini diikuti kurang lebih 200 peserta. Menampilkan berbagai produk, desain dan motif pilihan batik dari yang bercorak tradisional , etnik, maupun modern dari kalangan pengusaha industri dan pengrajin batik, bordir, tenun, songket, sulaman , busana tradisional, serta beragam produk fashion dan aksesoris pilihan terkini. Pameran dibuka pukul 10.00 – 21.00 WIB gratis dibuka untuk umum.

Batik Fashion Fair 2019 digelar dengan berbagai acara pendukung antara lain Lenggang Nusantara Bersama, Komunitas Cinta Berkain, Talkshow Sustainable Fashion, dan sebagainya.

Acara ini juga bertujuan memberikan apresiasi dan kesempatan kepada para pengusaha serta pengrajin batik dan produk fashion pendukungnya untuk dapat lebih meningkatkan dan mengembangkan kreatifitas, produktifitas maupun jaringan pasar secara maksimal di pasar global.

Sekaligus menempatkan batik sebagai warisan budaya bangsa yang harus tetap dilestarikan dan dikembangkan baik di dalam negeri maupun mancanegara. Di samping itu pameran ini dimaksudkan untuk mempertemukan pasar offline dan online dalam satu venue kegiatan promosi. 

Batik Fashion Fair 2019 besutan PT. Debindo Mitra Tama ini didukung dan bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi Jawa Timur, Bank Jatim, Asosiasi Perajin Batik Jawa Timur (APBJ), Perkumpulan Pengusaha Bordir Jawa Timur (PERSADIR), Indonesia Fashion Chamber (IFC), Pengrajin Perhiasan, Aksesoris dan Batu Mulia Jawa Timur (PERABA), Perkumpulan Pengusaha Busana Jawa Timur (PERSANA), Ikatan Pengusaha Wanita (IWAPI) Surabaya, Universitas Ciputra, SMK 12 Surabaya dan Himpunan Pengusaha Mikro dan Kecil Indonesia (HIPMIKINDO). (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Rizal Dani
Sumber : TIMES Surabaya

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES