Peristiwa Daerah

Mahasiswa IAIN Madura Ini Lakukan Aksi Tunggal di Kampus

Rabu, 20 November 2019 - 20:20 | 116.54k
Mulyadi Izhaq mahasiswa IAIN Madura saat melakukan aksi tunggal ke kantor Rektorat kampus setempat.(Foto: Akhmad Syafi'i/TIMES Indonesia)
Mulyadi Izhaq mahasiswa IAIN Madura saat melakukan aksi tunggal ke kantor Rektorat kampus setempat.(Foto: Akhmad Syafi'i/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, PAMEKASAN – Mulyadi Izhaq mahasiswa IAIN Madura melakukan aksi tunggal ke kantor Rektorat kampus setempat. Aksi tersebut menyoroti tentang diterbitkannya Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Permenristekdikti) Nomor 55 Tahun 2018. Rabu (20/11/2019).

Dalam aksinya, Mulyadi melakukan aksi dengan seorang diri yang berangkat dari depan pintu masuk dan kemudian mengelilingi kampus IAIN Madura dengan orasi menggunakan alat mikrofon.

Mahasiswa Tadris Bahasa Inggris (TBI) itu menyampaikan, dengan diterbitkannya Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Permenristekdikti) Nomor 55 Tahun 2018 tentang diperbolehkannya organisasi ekstra kampus kembali melakukan aktivitas di lingkungan kampus. Sebab, hal itu menjadi pintu masuk dalam membangun daya kritis dan semangat tinggi mahasiswa tentang penguatan ideologi kebangsaan.

"Masuknya organisasi ekstra mahasiswa ke kampus itu harus jelas SOP dan juknisnya. Sehingga semua mahasiswa paham," ucapnya.

Mahasiswa asal Desa Palengaan Laok ini meminta, kampus untuk membuat Standard Operational Procedure (SOP) dan juknis berkaitan dengan diperbolehkannya organisasi ekstra masuk lingkungan kampus. 

"SOP ini akan menjadi ajuan keberadaan organisasi ekstra. Sehingga ada batasan tertentu untuk masuk ke lingkungan kampus," katanya.

Selain itu, ia menuntut kampus untuk segera membentuk dan mendirikan Unit Kegiatan Mahasiswa Pengawal Ideologi Bangsa (UKM PIB). Hal itu sebagai wadah mahasiswa dalam membina ideologi kebangsaan agar hadirnya Permenristekdikti bisa teratur dan terstruktur.

UKM PIB sebagai wadah untuk bersinergi, baik dengan pimpinan PT maupun organisasi kemahasiswaan yang telah berdiri sebelumnya di PT. Sehingga hadirnya UKM PIB dapat memperkaya sudut pandang mahasiswa di kampus dan tidak terpaku akan satu pemikiran saja.

"Sehingga pembinaan ideologi bangsa yang mengacu pada empat pilar kebangsaan yaitu UUD 1945, Pancasila, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika, bagi mahasiswa merupakan tugas dan tanggung jawab PT," ujarnya kepada awak media.

Sementara itu, Rektor IAIN Madura Mohammad Kosim menyampaikan bahwa pihaknya akan memproses segala aspirasi mahasiswa. Kampus akan melakukan koordinasi dengan semua pihak termasuk ketua organisasi ekstra yang ada di lingkungan IAIN Madura untuk membahas UKM PIB.

"Kami akan melakukan koordinasi, memang UKM PIB itu merupakan organisasi yang fokus untuk menguatkan ideologi kebangsaan. Sehingga mahasiswa tidak terpapar paham radikalisme," ujar mahasiswa IAIN Madura ini. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ferry Agusta Satrio
Publisher : Rizal Dani
Sumber : TIMES Madura

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES