Pemerintahan

Kapolri Idham Azis Bicara Perkembangan Kasus Penyiraman Novel Baswedan

Rabu, 20 November 2019 - 16:31 | 108.81k
Kapolri Idham Azis di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta. (FOTO: Hasbullah/TIMES Indonesia)
Kapolri Idham Azis di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta. (FOTO: Hasbullah/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, JAKARTAKapolri Jenderal Pol Idham Azis melaporkan soal perkembangan kasus penyiraman air keras ke penyidik KPK Novel Baswedan. Idham berjanji akan terus mencari pelaku penyiraman air keras terhadap Novel tersebut.

Demikian disampaikan Idham dalam rapat kerja bersama Komisi III DPR di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (20/11/2019). Idham mengatakan penyidikan suatu kasus bergantung pada alat bukti yang ada, sehingga pengungkapannya ada yang sulit, tapi ada pula yang mudah.

"Dalam kasus penyiraman air keras terhadap korban Saudara Novel Baswedan, Polri telah bekerja secara maksimal, melakukan langkah-langkah penyidikan dengan berkoordinasi dengan pihak eksternal, seperti KPK, Kompolnas, Komnas HAM, Ombudsman, para pakar nasional, bahkan dengan kepolisian Australia AFP," ujar Idham.

Idham kemudian memaparkan tindakan-tindakan yang telah dilakukan Polri untuk mengungkap kasus Novel. Misalnya, pemeriksaan 73 saksi, pemeriksaan terhadap 38 titik CCTV di sekitar lokasi yang berkoordinasi dengan AFP, pemeriksaan daftar tamu hotel serta penghuni kontrakan dan kamar kos di sekitar TKP.

"Pemeriksaan terhadap 114 toko kimia yang berada pada radius 100 km dari TKP, rekonstruksi wajah yang diduga pelaku, mengamankan 3 orang saksi yang dicurigai dan memeriksa alibi mereka dan dengan hasil tidak terbukti, mempublikasikan sketsa wajah dan mencari orang yang dicurigai sebagai pelaku," tutur dia.

"(Selain itu Polri) membuka media hot line 24 jam dengan nomor 0813398844474 dan menindaklanjuti setiap info yang masuk. Membentuk tim pengawas internal untuk melaksanakan audit terhadap proses penyidikan, berkoordinasi dan membuka ruang komunikasi dengan pihak eksternal, yaitu KPK, Komnas HAM, Kompolnas, dan Ombudsman," tambah Idham.

Bahkan diakui Idham, Polri telah melaksanakan rekomendasi dari Komnas HAM untuk membentuk tim pakar dan tim pencari fakta. Selain itu, kata dia, Polri telah membentuk tim teknis yang bekerja sama dengan KBRI Singapura untuk memeriksa riwayat kesehatan korban. "Melakukan pendalaman terhadap sketsa wajah terduga pelaku dengan 282 data yang kita dapatkan dari Disdukcapil," ujar Idham.

Idham pun memastikan, Polri akan terus mencari pelaku penganiayaan Novel. Dia juga memastikan akan memberikan akses seluas-luasnya terhadap tim dari KPK untuk mengungkap kasus Novel ini.

"Selanjutnya Polri akan terus melakukan pencarian pelaku dan akan memberikan akses seluas-luasnya terhadap tim dari KPK untuk melakukan verifikasi terhadap proses penyidikan yang dilakukan Polri," tandas Kapolri Jenderal Pol Idham Azis terkait perkembangan kasus penyiraman penyidik KPK, Novel Baswedan. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ferry Agusta Satrio
Publisher : Sofyan Saqi Futaki
Sumber : TIMES Jakarta

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES