Peristiwa Daerah

Persoalan Sampah Perlu Penanganan Serius Pemda DIY dan Masyarakat

Rabu, 20 November 2019 - 16:15 | 98.21k
Suasana Tempat Pembuangan Akhir Sampah di Kecamatan Piyungan, Bantul, Yogyakarta. (FOTO: Dokumen TIMES Indonesia)
Suasana Tempat Pembuangan Akhir Sampah di Kecamatan Piyungan, Bantul, Yogyakarta. (FOTO: Dokumen TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, YOGYAKARTA – Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mengakui, persoalan penanganan dan pengolahan sampah masih belum beres. Karena itu, perlu penanganan serius dari berbagai instansi terkait dan masyarakat dalam menangani masalah sampah tersebut.

“Persoalan sampah itu tidak berdiri sendirian. Sektor lain juga terkait seperti persoalan kemiskinan, ekonomi, pendidikan, atau yang lain semuanya juga belum beres seratus persen,” kata Kabid Pengendalian Pencemaran Lingkungan DLHK DIY, Agus Setianto, Rabu (20/11/2019).

Menurutnya, persoalan sampah terutama sampah plastik telah menjadi isu nasional. Karena itu, Pemda DIY terus mencari sistem atau cara yang paling jitu agar persoalan sampah bisa teratasi. “Antara lain, kemungkinan pemanfaatan Dana Keistimewaan untuk menangani sampah,” terang Agus.

Kemungkinan lain, pihaknya akan mengajuka revisi atau membuat regulasi baru. Misalnya, menyangkut tanggungjawab produsen yang banyak menggunakan kemasan plastik. Termasuk, toko berjejaring yang bisa pula diminta ikut bertanggungjawab melalui dana CSR mereka. “Tentu itu semua memerlukan payung hukum yang jelas,” tutur Agus.

Ketua JPSM (Jejaring Pengelolaan Sampah Mandiri) DIY, Bambang Suwerdha mengatakan, banyak bank sampah mandiri di DIY mati. Hal itu terjadi karena kurang mendapat dukungan pemerintah.

“Satu dekade lalu DIY menjadi rujukan nasional sebagai pelopor bank sampah di masyarakat. Tapi justru daerah lain yang dulu belajar ke sini sekarang menjadi lebih maju,” terang Bambang.

Dari sekitar lebih dari 1.500 unit bank sampah yang berdiri, lanjut Bambang, sekarang hanya sekitar 700-an yang masih aktif. “Semangat masyarakat sebenarnya tinggi, tapi harus diakui dukungan dari pemerintah masih minim,” keluh Bambang.

Bambang menambahkan, Pemerintah DIY belum terlambat merumuskan ulang permasalahan sampah yang mencapai 600 ton per hari di tengah keterbatasan daya tampung TPST Piyungan. “Dalam jangka pendek, pemerintah bisa membantu pendirian atau lebih mendukung bank sampah,” ungkapnya.

Tanpa dukungan Pemda DIY, bank sampah hanya mampu mengurangi persoalan sampah sebesar satu persen. “Melalui sinergitas yang baik, saya meyakini bank sampah akan mampu mengurangi sampah organik maupun anorganik hingga tiga puluh persen sebelum dibuang,” papar Bambang yang juga dosen Poltekkes Kemenkes, Yogyakarta itu. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ferry Agusta Satrio
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok
Sumber : TIMES Yogyakarta

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES