Peristiwa Daerah

Kehabisan Solar, Tiga Hari Nelayan di Paiton Probolinggo Tak Melaut

Rabu, 20 November 2019 - 13:04 | 111.34k
Tampak sejumlah nelayan di Paiton, Kabupaten Probolinggo, tak bisa melaut karena kehabisan bahan bakar solar. (FOTO: Dicko W/TIMES Indonesia)
Tampak sejumlah nelayan di Paiton, Kabupaten Probolinggo, tak bisa melaut karena kehabisan bahan bakar solar. (FOTO: Dicko W/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, PROBOLINGGO – Tiga hari terakhir ini, seluruh nelayan di Desa Sumberanyar, Kecamatan Paiton, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, mulai kehabisan bahan bakar solar untuk mengoperasikan kapalnya. Merekapun terpaksa harus berhenti beraktivitas tidak melaut.

Mashudi, nelayan setempat mengatakan, sudah tiga hari terakhir ini dirnya bersama ratusan nelayan lainnya di Paiton, tidak bisa beraktivitas seperti biasanya, karena bahan bakar solar untuk kapalnya sudah tidak langka.

“Sejak hari Senin kemarin kami tidak melaut, karena kapal kami tidak ada solar. Mau beli solar di SPBU sudah gak ada lagi, ya terpksa kami hanya mondar-mandir di bibir pantai ini, sebagian nelayan memperbaiki alat tangkap ikannya,” ujar Mashudi, Rabu (20/11/2019).

bahan-bakar-solar.jpg

Basri, nelayan lainnya mengungkapkan hal serupa. Seluruh SPBU di Kecamatan Paiton, stok solarnya mulai habis. Ia kesulitan mendapatkan solar. Dan terpaksa seluruh kapal harus bersandar di bibir pantai karena tak bisa dioperasikan tanpa bahan bakar solar.

“Kalau memang mau dinaikan harga solar ini, naikan saja. Jangan membingungkan kami untuk mendapatkan solar, kami lebih setuju meski harga solar harus naik harganya, daripada kesulitan seperti ini,” tambah Basri.

Sementara itu, Humas Pertamina MOR V Malang, Rustam Aji mengatakan, kebutuhan masyarakat akan bahan bakar solar cukup tinggi. Bahkan melebihi kuota subsidi yang disediakan pemerintah.

"Di Jatim, over (melebihi kuota, Red) rata-rata 20 persen. Ada daerah yang over 9 persen, ada yang sampai 40 persen. Tapi rata-ratanya over 20 persen," katanya kepada TIMES Indonesia, beberapa hari lalu. 

Untuk Kabupaten Probolinggo, kuota solar tahun 2019 ditetapkan sebanyak 39.190 kilo liter. Namun sampai Oktober 2019, realisasinya sudah 41.820 kilo liter. 

kehabisan-bahan-bakar-solardbd466092ad75f1f.jpg

Sedangkan untuk Kota Probolinggo, kuota tahun 2019 ditetapkan sebesar 21.850 kilo liter. Tapi sampai Oktober 2019, Pertamina sudah menyalurkan solar sebanyak 22.940 kilo liter. 

Rustam mengatakan, kondisi seperti ini tak hanya terjadi di Probolinggo atau di Jatim. Tapi juga di provinsi lain se-Indonesia. Karena itu, Pertamina melakukan pengendalian, sambil lalu melapor ke pemerintah.

Pengendalian ini dilakukan Pertamina sejak 1 November lalu. Penyaluran BBM bersubsidi ke daerah-daerah, dikurangi sekitar 10 persen dari jumlah biasanya.

Edisi-Rabu-20-November-2019-nelayan-terbaru7512e1821dea4c29.jpg

Sampai kapan kondisi ini akan berlangsung? "Paling tidak sampai akhir tahun. Tapi lihat perkembangan di lapangan juga. Bagaimana informasi masyarakat, bagaimana pemberitaan media," jawab Rustam.

Dari kondisi ini, seluruh nelayan di Paiton, Kabupaten Probolinggo, sejak tiga hari terakhir ini tidak bisa melaut karena kehabisa bahan bakar solar untuk kebutuhan bahan bakar kapal mereka. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Yatimul Ainun
Publisher : Sofyan Saqi Futaki
Sumber : TIMES Probolinggo

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES