Pemerintahan

Pemkot Kediri Gelar Konsultasi Publik untuk Mendukung One Single Submission

Selasa, 19 November 2019 - 20:23 | 70.17k
Konsultasi publik konsep akhir rdtr, peraturan zonasi dan integrasi klhs, penyusunan rdtr kota Kediri. (FOTO: Istimewa)
Konsultasi publik konsep akhir rdtr, peraturan zonasi dan integrasi klhs, penyusunan rdtr kota Kediri. (FOTO: Istimewa)

TIMESINDONESIA, KEDIRI – Pemkot Kediri menggelar konsultasi publik pemaparan konsep akhir Rencana Detail Tata Ruang (RDTR), peraturan zonasi dan integrasi Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) RDTR untuk mendukung One Single Submission (OSS) di Kota Kediri, yang digelar di ruang Kilisuci Ballroom Grandsurya Kota Kediri (19/11/2019).

Kegiatan ini dihadiri oleh Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Kota Kediri Enny Endarjati, Direktorat Perencanaan Tata Ruang Dirjen Tata Ruang Kementerian ATR/BPN Hendro Pratikno, perwakilan OPD terkait Provinsi Jawa Timur, dan Pemerintah Kota Kediri, Akademisi Departemen Perencanaan Wilayah dan Kota (PWK) ITB, serta Tim Penyusun Paparan Indikasi Program dan Integrasi KLHS RDTR BWP Kota Kediri.

Konsultasi-publik-konsep-akhir-rdtr-b.jpg

Dalam sambutan Wali Kota Kediri yang dibacakan Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Kota Kediri Enny Endarjati mengatakan Kota Kediri memiliki luas 63,40 km2 dengan potensi alam yang bisa dibilang hampir tidak ada. Oleh karena itu, Kota Kediri lebih bergerak sebagai kota jasa dan perdagangan.

Dengan luas wilayah yang tak begitu besar maka wilayah Kota Kediri perlu diatur detail tata ruangnya agar optimal. “Sebagaimana tujuan diadakan kegiatan ini salah satunya yaitu untuk agar terciptanya percepatan RDTR sehingga progam OSS di Kota Kediri dapat berjalan optimal. Yang pada akhirnya memberikan masyarakat kemudahan untuk berusaha,” ujarnya.

Konsultasi-publik-konsep-akhir-rdtr-x.jpg

Enny menambahkan pada tahun 2015-2016, Pemerintah Kota Kediri telah merebranding Kota Kediri setelah berdiskusi dengan Prof.Rhenald Kasali sehingga kota ini fokus pada perdagangan, jasa dan pendidikan. Dengan tag line-nya Harmoni Kediri, The Service City.

“Ada beberapa pekerjaan yang masih perlu kita lakukan untuk merealisasikannya. Sehingga, kota ini nantinya benar-benar menjadi pilihan untuk investasi, menempuh pendidikan, mendapatkan layanan jasa maupun berdagang,” imbuhnya.

Konsultasi-publik-konsep-akhir-rdtr-z.jpg

Terakhir, Enny berpesan untuk mengantisipasi tantangan 10 tahun ke depan, dan merumuskannya bersama-sama dalam forum ini. “Selamat mengikuti acara ini. Mari bekerja bagi kemajuan Kota Kediri. Mudah-mudahan kontribusi kita dicatat sebagai amal sholih dan mendapat balasan dari Allah,” pungkasnya.

Sementara itu, perwakilan Direktorat Perencanaan Tata Ruang Dirjen Tata Ruang Kementerian ATR/BPN Hendro Pratikno mengatakan penyusunan RDTR Kota Kediri ini sudah dimulai bulan Juli. “Pertemuan ini adalah pertemuan yang ketiga. Oktober kita juga sudah lakukan Focus Group Discussion. Dua hari ini ada tiga agenda yang kita lakukan penyusunan RDRT, KLHS, dan peraturan zonasi,” ujarnya.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok
Sumber : TIMES Kediri

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES