Pemerintahan

Mantab, Lamongan Meraih Tatanan Kabupaten Sehat Tertinggi

Selasa, 19 November 2019 - 12:30 | 127.55k
Bupati Lamongan Fadeli menerima penghargaan Swasti Saba Wistara dari Mendagri, Tito Karnavian di ruang Sasana Bhakti Praja Kemendagri, Selasa (19/11/2019). (Foto: Humas dan Protokol Pemkab Lamongan for TIMES Indonesia)
Bupati Lamongan Fadeli menerima penghargaan Swasti Saba Wistara dari Mendagri, Tito Karnavian di ruang Sasana Bhakti Praja Kemendagri, Selasa (19/11/2019). (Foto: Humas dan Protokol Pemkab Lamongan for TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, LAMONGANPemkab Lamongan, Jawa Timur, mendapatkan Swasti Saba Wistara atau predikat tertinggi untuk penyelenggaraan Kabupaten/Kota Sehat (KKS).

Atas prestasi ini, Bupati Lamongan Fadeli menjadi satu diantara enam kabupaten/kota yang menerima piala dan piagam penghargaan langsung dari Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Tito Karnavian dan Menteri Kesehatan (Menkes), Terawan Agus Putranto di ruang Sasana Bhakti Praja Kemendagri, Selasa (19/11/2019).

Lamongan-2.jpg

“Pentingnya untuk meraih esensi dari penyelenggaraan KKS. Penyelenggaraan KKS tidak hanya untuk mewujudkan kabupaten yang sehat untuk ditinggali, tapi juga dapat meningkatkan perekonomian masyarakatnya,” ucap Bupati Fadeli usai menerima penghargaan.

Untuk diketahui, raihan Swasti Saba Wistara ini, maka menjadi keberhasilan Pemkab Lamongan dalam mempertahankan prestasi tahun lalu, yang juga meraih Swasti Saba Wistara.

Istimewanya lagi, tahun ini Lamongan sukses meraihnya dalam enam tatanan, sedangkan pada tahun lalu hanya lima tatanan. Enam tatanan KKS yang telah dilaksanakan di Lamongan adalah Permukiman Sarana Prasarana Sehat, Pariwisata Sehat, Masyarakat Sehat Mandiri, Industri dan Perkantoran Sehat, Ketahanan Pangan dan Gizi, serta Kehidupan Sosial Sehat.

“Dengan memenuhi semua tatanan dalam KKS, lanjutnya, Kabupaten Lamongan bisa menjadi tempat yang ideal bagi warganya untuk melakukan kegiatan produktif,” ujar Fadeli.

Fadeli menambahkan, dengan dijalankannya enam tatanan kabupaten sehat di Lamongan, sehingga rata-rata tingkat pertumbuhan ekonomi mencapai 5 persen per tahun. Struktur pertumbuhan ekonomi Lamongan yang terbesar masih dari sektor pertanian, sebesar 35,18 persen. Selanjutnya sebesar 19,28 persen dari perdagangan, 11,4 persen sektor konstruksi, 9.86 persen dari sektor industri pengolahan dan 35,68 persen berasal dari 13 lapangan usaha lainnya.

“Pertumbuhan ekonomi rata-rata naik 5 persen per tahunnya. Tertinggi masih dari bidang pertanian, kedua perdagangan, kemudian bidang konstruksi, dan industri,” katanya.

Selain itu peningkatan sumber daya manusia (SDM) Lamongan selama lima tahun terakhir ini ditandai dengan terus naiknya Indeks Pembangunan Manusia (IPM). IPM Lamongan di tahun 2018 mencapai 71,97, naik dari tahun 2017 yang 71,11.

Sedangkan di bidang kesehatan, menjadi salah satu prioritas pembangunan di Kabupaten Lamongan sehingga memunculkan berbagai inovasi. Seperti penuntasan status open defecation free (ODF) di tahun 2017, kemudian Program Lenyapkan Pasung Manusiakan Pasien Jiwa (Lesung Sipanji) yang digerakkan bersama-sama lintas sektor.

Fadeli menambahkan, partisipasi masyarakat dalam pembangunan di Kabupaten Lamongan juga cukup tinggi, di diantaranya program inisiatif dari masyarakat yang difasilitasi oleh Pemkab Lamongan.

"Seperti penyediaan fasilitas cuci tangan di depan setiap rumah warga di Desa Mungli, Kecamatan Kalitengah, Lamongan,” tuturnya mencontohkan usai menerima tatanan kabupaten sehat tertinggi atau Swasti Saba Wistara. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan
Sumber : TIMES Lamongan

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES