Kopi TIMES

Guru yang Powerful

Selasa, 19 November 2019 - 10:10 | 86.53k
Penulis adalah Prof Dr Rochmat Wahab, Rektor Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) Periode 2009-2017, anggota Mustasyar PW Nahdlatul Ulama (NU) DIY, Pengurus ICMI Pusat.
Penulis adalah Prof Dr Rochmat Wahab, Rektor Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) Periode 2009-2017, anggota Mustasyar PW Nahdlatul Ulama (NU) DIY, Pengurus ICMI Pusat.

TIMESINDONESIA, YOGYAKARTA“Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.” - (“QS, Al ‘Alaq:5).

“Technology is just a tool. In terms of getting the kids working together and motivating them, the teacher is the most important.” -  Bill Gates.

“Great teachers empathize with kids, respect them, and believe that each one has something special that can be built upon.” Ann Lieberman.

Guru yang powerful, hebat, efektif, merupakan faktor sangat penting yang tidak hanya berkontribusi terhadap prestasi akademik saja, melainkan kesuksesan non akademik juga. Walaupun Kurikulum hebat, ada pengurangan besaran kelas (class size), subsidi  budget dari Dinas, keterlibatan orangtua dan masyarakat yang berkontribusi terhadap perbaikan mutu sekolah dan prestasi  siswa, tetapi Qfaktor yang paling berpengaruh terhadap kesuksesan belajar siswa adalah guru.

Pengaruh guru ini sangat signifikan, jika keberadaan guru itu dengan karakter dan kinerja yang hebat. Namun kehadiran guru yang kualifikasi dan kompetensinya kurang   dan penampilan dalam proses pembelajaran di bawah standar, maka nilai kontribusi terhadap kesuksesan siswa tidaklah optimal.

Di samping guru yang powerful harus memiliki background akademik yang relevan dengan penguasaan akademik yang memadai, serta karakteristik tertentu, seperti sikap positif dan peduli, adil, respek, antusiasme, dan dedikatif, maka ada sejumlah sifat yang seharusnya dimiliki oleh guru yang powerful.

Rob Jenkins (2015) berpendapat bahwa ada empat sifat yang bisa membuat guru yang powerful. Pertama, kepribadian (personality). Guru yang powerful cenderung berperilaku baik dan akrab, profesional, humoris, nyaman, natural, Dan kreatif. Sifat-sifat ini seharusnya di tunjukkan sebanyak mungkin dengan kualitas yang baik pula.

Kedua, hadir (presence). Keberadaan guru yang powerful itu memiliki kharisma. Keberadaan guru di ruang kelas dirasakan betul, karena suasananya inspiratif.  Yang tidak saja tercipta hubungan antara guru dan siswa positif, tetapi juga hubungan siswa dengan pelajaran secara produktif. Ketiga, persiapan (preparaton).

Guru yang powerful dalam mempersiapkan dengan sangat cermat semua yang akan menjaga tanggung jawabnya, baik rencana jangka pendek, menengah, maupun panjang. Sejak hari pertama menjadi hingga selanjutnya sampai akhir, memiliki program pengembangan kapasitas diri untuk menyesuaikan dengan tuntutan profesi. Siap meng-update ilmu dan keterampilan mengajar, sehingga tetap powerful sepanjang waktu.

Keempat, kegemaran (passion). Guru yang powerful seharusnya mencintai siswa, pelajaran dan aktivitas pembelajaran. Dengan tumbuhnya rasa cinta, komitmen, kesungguhan, care dan totalitas dalam menunaikan semua aktivitas belajar berpotensi besar dapat tercipta pembelajaran yang menyenangkan dan mengasyikkan dan mendapkan hasil pembelajaran yang terbaik.

Karena itu guru yang pawerful perlu terus menjaga rasa cinta terhadap profesi.

Syed Hunbbel Meer ( 2018) mengemukakan beberapa hal yang bisa membuat Great Teacher, di antaranya : (1) expert communication skills, (2) superior listening skills, (3) deep knowledge and passion for their subject matter, (4) the ability to build caring relationships with students, (5) friendliness and approachability, (6) excellent preparation and organization skills, (7) strong work ethic, (8) community-building skills, dan (9) high expectations for all. Semuanya bukan seesuatu yang datang tiba-tiba, melainkan harus diusahakan dengan sungguh-sungguh.

Untuk menjadikan guru yang powerful dalam konteks kehidupan kita di Indonesia dirasakan empat sifat dan sembilan hal tersebut belumlah cukup. Menurut hemat saya ada faktor yang paling penting adalah Akhlaq dan Keteladanan guru. Sesuatu yang sangat ampuh dan strategis. Tentu keteladanan memiliki dampak yang sangat luas, yang tidak hanya terhadap siswa, melainkan juga semua pihak yang ada di lingkungan sekolah dan masyarakat.

Untuk menjadi guru yang powerful tidaklah mudah, setidak-tidaknya ada sejumlah hambatan yang harus menjadi perhatian kita. Pertama, hambatan sistemik, ketidaksesuaian antara fasilitas dan sumber daya manusia, program akademik dan faktor eksternal. Kedua, hambatan sosial, keluarga kurang beruntung cenderung kurang kontributif terhadap kemajuan anak, di samping persoalan penggunaan obat terlarang.

Ketiga, hambatan pedagogis, kompetensi mengajar dan kurangnya bahan pelajaran serta fasilitas pendukung (sistem digital) membuat pembelajaran yang tidak efektif. Keempat, hambatan intrinsik, siswa yang secara individual memiliki hambatan fisik, mental, emosi, sosial, dan moral cebderung mengalami kesulitan dalam pembelajaran.

Memperhatikan hambatan-hambatan ini, maka guru powerful perlu siapkan berbagai kondisi, yang memungkinkan upaya positif untuk tunjukkan kinerja yang terbaik, yang dalam waktu yang sama mampu mengeliminir hambatan-hambatan yang ada.

Akhirnya disadari bahwa untuk menjadi guru yang powerful tidaklah difahami sebagai upaya untuk raih kekuasaan penuh, akhirnya mengatur dan mengarahkan siswa ke arah mana harus menuju, melainkan guru yang powerful harus mampu memberikan layanan dan fasilitasi yang terbaik untuk siswa mencapai perkembangan yang optimal sesuai dengan potensi dan keadaannya.

Guru yang powerful tidak hanya antar siswa sukses akademiknya saja, melainkan juga sukses karir dan hidupnya, meraih bahagia di dunia dan akhirat. (*)

 

*) Penulis adalah Prof Dr Rochmat Wahab, Rektor Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) Periode 2009-2017, anggota Mustasyar PW Nahdlatul Ulama (NU) DIY, Pengurus ICMI Pusat.

*)Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggungjawab penulis, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi timesindonesia.co.id

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES