Pemerintahan

Tekan AKI-AKB, Dinkes Kabupaten Malang Gelar Lokakarya Bahas Draf PPK dan SOP (ANC & PNC)

Senin, 18 November 2019 - 20:04 | 117.29k
Plt Kepala Dinkes Kabupaten Malang dr RA Ratih Maharani, MRRS saat membuka Lokakarya Bahas Draf PPK dan SOP (ANC & PNC) (foto : Dinkes Kabupaten Malang for TIMES Indonesia)
Plt Kepala Dinkes Kabupaten Malang dr RA Ratih Maharani, MRRS saat membuka Lokakarya Bahas Draf PPK dan SOP (ANC & PNC) (foto : Dinkes Kabupaten Malang for TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, MALANG – Upaya mengurangi Angka Kematian Ibu dan Angka Kematian Bayi (AKI-AKB) terus dilakukan Dinas Kesehatan (Dinkes Kabupaten Malang).

Salah satu implementasinya yakni dengan menggelar Lokakarya Pembahasan Draf Panduan Praktis Klinik (PPK) dan SOP (ANC & PNC) di Ijen Suite Hotel, Senin, (18/11/2019).

Kegiatan itu dibuka Plt Kepala Dinkes Kabupaten Malang dr RA Ratih Maharani, MRRS. Pemateri lokakarya itu antara lain, dr Muhammad Noryanto, SpOG (K) Dr dr I Wayan Agung Indrawan, SpOG (K) dan dr Arifian Juari, SpOG (K).

Lokakarya tersebut difasilitasi oleh Moh Iksan sebagai Senior Regional Officer Jalin-USAD Jawa Timur dan dr Hud Suhargono, SpOG.

Dalam sambutannya, Plt Kepala Dinkes Kabupaten Malang dr RA Ratih Maharani, MRRS menjelaskan kondisi terkini AKI serta AKB di Kabupaten Malang.

"Dalam 3 tahun terakhir AKI turun namun pada tahun 2019 perlahan naik berarti hal ini masih fluktuatif. Sedangkan untuk AKB turun hingga tahun ini, di mana isu stunting merupakan menjadi masalah utama," ujar Ratih.

Dia melanjutkan, kondisi AKI dan AKB dapat dilihat dari data yang ada di buku KIA. Buku KIA itu dia menyebut memiliki peranan sangat penting untuk memantau perkembangan bayi.

"Karena kegiatan Ibu yang begitu banyak dan berat sehingga diharapkan dapat membuat kesepakatan dalam hal ini dengan baik, bagaimana menerapkan SOP yang tepat nantinya dan disosialisasikan melalui buku KIA," urainya.

Ratih menyebutkan ada beberapa poin SOP yang dipenuhi. Diantaranya SOP pemeriksaan fisik pada ibu nifas, SOP perawatan luka perenium, SOP penanganan sisa plasenta, SOP Febris Peurpuralis dan SOP Bedungan ASI.

"Apabila seluruh SOP sudah dijalankan dengan baik, maka akan meminimalisir terjadinya AKI," kata wanita berhijab ini.

Selanjutnya dia berharap melalui Lokakarya Bahas Draf PPK dan SOP (ANC & PNC) yang digelar Dinkes Kabupaten Malang dapat menekan AKI-AKB(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Rizal Dani
Sumber : TIMES Malang

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES